TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Calon wakil wali kota nomor urut 5, KH Aminuddin Busthomi, bertekad untuk mendobrak sekat antara pejabat atau pimpinan daerah dengan masyarakatnya.
Sebab, tatanan kehidupan suatu daerah bakal lebih baik ketika kolaborasi, transparansi dan kepercayaan terbangun dari publik terhadap pemimpinnya.
Hal itu ia tegaskan saat menghadiri Program Radar Bertanya di Studio Radar TV, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga:Pemkab Ciamis Diminta Transparan Soal Penyaluran Dana HibahCuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 Miliar
Menurutnya, pimpinan dengan yang dipimpin jangan berjarak. Rakyat dengan pelayan umat tak boleh lagi ada sekat.
“Saya dan Kang Yanto sepemahaman urusan ini. Sebab, perkembangan daerah kita sudah begitu signifikan, sayangnya kemiskinan, persoalan moralitas generasi dan segudang pekerjaan rumah lainnya, seolah belum digarap dengan konsen,” katanya.
Pemimpin, lanjut Kyai Amin, tidak sekadar memimpin. Melainkan menjadi strong leader yang mampu dan berani mengatur harmonisasi daerah selayaknya dirijen.
Maka, lanjut dia, ke depan akan lebih mendorong efisiensi di birokrasi supaya kota santri meski aparaturnya bukan santri, tetapi harus nyantri. Dimana, santri identik dengan kesederhanaan, egaliter dan tentunya agamis.
“Kota santri dan kudu nyantri. Kalau tak santri, nyantri. Identik sederhana, Egaliter, ngaliwet bareng. Mau tidak mengubah itu, saya dan Kang Haji Yanto siap melakukan itu. Pasangan Yakin, ingin tak ada jarak ASN dengan masyarakat,” tegas pimpinan ponpes Sulalatul Huda Paseh tersebut.
Di sisi lain, lanjut dia, perkembangan Kota Resik yang terlihat secara kasat mata. Banyak agnia yang sebetulnya peduli dengan daerah. Berdasarkan pengalamannya dalam melaksanakan beberapa charity, orang Kota Tasikmalaya relatif baik dan salih.
“Nah lagi-lagi, urusannya thrust agnia ke pemerintah. Kenapa Madinah tatanan masyarakat sebanding dan aman Karena uswah, maka memilih imam ada regulasi. Yang tak punya beban politik, hutang apapun, enjoy. Maka kita enjoy sejak awal pencalonan,” tuturnya.
Baca Juga:MAKLUMAT EYANG!!TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian Anggaran
Partisipasi publik di ikhtiarnya pada Pilkada ini begitu dirasakan. Pihaknya pun berharap apabila kelak ditakdirkan memimpin, bisa terus bersama dan menjalin kebersamaan dalam memecahkan solusi atas persoalan-persoalan di daerah.
“Semoga ke depan problem kota kaitan kesejahteraan bisa kita jaga terus dalam partisipasi publik. Carut-marut birokrasi kita, bukan memudahkan, tapi kalau bisa diperlambat kenapa dipercepat. Dalam kamus mana pun, birokrasi itu fasilitasi, beri kemudahan. Kenapa dulu ada istilah one day service, ada MPP, apa faktanya sudah sesuai harapan apa belum. Jangan-jangan judul saja. Itu harus ditentukan leader dengan jam terbang, keberanian dan keseriusan,” beber Kyai Amin. (Firgiawan)