TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga Kelurahan Tamansari dan Kelurahan Mugarsari, masih menunggu respons pemerintah. Setelah berdiskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan pemilik pabrik, harapan warga soal air bersih tidak berhenti pada akses, tapi nasib kesahatannya.
Seperti dikatakan seorang warga, Wawan yang mengaku gatal dari tangan hingga area sensitif. Bahkan karena warnanya yang menghitam dan berbau, mulai meragukan kesah-an berwudhunya.
“Ini gatal di badan. Ya kami ingin diperhatikan dan segera bertindak pemerintah itu. Bahkan kita enggak tahu ieu teh (ini tuh, red) sah atau enggak wudhu kita pakai air ini,” katanya kepada Radar, Jumat 25 Oktober 2024.
Baca Juga:Pemkab Ciamis Diminta Transparan Soal Penyaluran Dana HibahCuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 Miliar
Bahkan menurut penuturan warga itu, setahun yang lalu Pj Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah sempat berkunjung ke pemukiman dekat TPA Ciangir. Melihat kondisi warga hingga kondisi lingkungan termasuk kualitas air.
“Sempat ke sini katanya berjanji mau memperbaiki ngasih solusi. Sampai sekarang enggak ada,” terusnya.
Termasuk kajian soal kualitas air, yang dikabarkan belum pernah dilakukan. “Belum ada sama sekali,” cetusnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat, masih belum bisa menjelaskan soal kajian hingga kualitas kesehatan di sekitar pemukiman dekat TPA Ciangir.
Setelah dihubungi berkali-kali sejak Kamis 24 Oktober 2024, Uus baru merespons pertanyaan ihwal uji kelayakan air bersih di sana.
“Ya nanti saya cek dulu ya,” kata Uus melalui pesan singkat.
Di sisi lain, warga menyebut keadaan tersebut sudah belasan tahun lebih parah. Semenjak ada TPA Ciangir di dekat pemukiman mereka, mutu kebersihan menjadi soal. Wawan dan warga lain sempat merasa aneh dan heran. Lantaran selama belasan tahun, uji klinis tak pernah dilakukan.
Baca Juga:MAKLUMAT EYANG!!TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian Anggaran
“Entah apa yang sedang dilakukan. Entah apa yang lebih diprioritaskan mereka,” jelas Wawan.
Diberitakan sebelumnya, Warga Kampung Sinargalih RW 7, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, mengeluhkan kondisi Sungai Cipajaran yang biasa digunakan untuk keperluan domestik.
Sungai itu disebut warga tercemar air limbah yang diduga berasal dari TPA Ciangir dan juga pabrik plastik yang lokasinya tak jauh dari pemukiman mereka.