TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Program Studi Diploma III Gizi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan program pengabdian masyarakat bina wilayah tahun 2024 di Desa Sukajadi Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 22 Oktober 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Singaraksa Desa Sukajadi tersebut mengusung tema Gerakan Akselerasi Zero New Stunting: Bersama Warga Desa Sukajadi yang Sejahtera, Sehat, dan Bergairah (GIZI: Bergairah).
Desa Sukajadi merupakan salah satu desa yang menjadi binaan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sejak tahun 2022.
Baca Juga:Pemkab Ciamis Diminta Transparan Soal Penyaluran Dana HibahCuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 Miliar
“Waktu itu tahun 2022 setelah berdiskusi dengan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya kita ingin mencari, karena programnya tahun 2022 agak terbilang genting terkait dengan stunting dan kita ingin mencari desa percontohan, desa yang angka prevalensi stuntingnya tinggi” ujar Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Sumarto MP.
Kemudian desa tersebut, lanjutnya, dibina oleh Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya bekerja sama dengan warganya melalui berbagai program percepatan penurunan stunting.
Adapun pengabdian masyarakat tahun ini merupakan tindak lanjut dari hasil evaluasi program sebelumnya yang telah diterapkan di Desa Sukajadi.
Berdasarkan data, prevalensi stunting di Kecamatan Cisayong saat ini berada di angka 13,9 persen dan 0,1 persen di bawah target prevalensi stungting yang ditetapkan oleh pemerintah.
Angka tersebut mengalami penurunan dibanding sebelumnya yang di mana Kecamatan Cisayong termasuk salah satu wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Kepala Puskesmas Cisayong Teguh, penurunan ini berkat peran aktif para kader posyandu dan pembinaan yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melalui berbagai program penurunan prevalensi stungting yang dijalankan selama tiga tahun ini.
“Kalau boleh saya sampaikan, Desa Sukajadi ini penurunanya memang signifikan,” ujarnya.
Baca Juga:MAKLUMAT EYANG!!TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian Anggaran
Pada tahun 2023 berada di angka 28 persen dan pada Agustus 2024 angkanya turun menjadi 20 persen.
Meskipun terjadi penurunan yang signifikan, akan tetapi Desa Sukajadi masih menjadi desa dengan prevalensi tertinggi di Kecamatan Cisayong.
“Mudah-mudahan kami harapkan pembinaan pengabdian masyarakat yang diberikan oleh Poltekkes ini bisa memberikan dampak yang besar khususnya bagi Desa Sukajadi,” harapnya.
Dosen Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Naning Hadiningsih MSi mengungkapkan bahwa target dari program ini adalah tidak ada lagi kasus stunting baru di Desa Sukajadi sesuai dengan tema yang diangkat yakni Akselerasi Zero New Stunting.