Diky pun mengulas kesiapan daerah menyongsong Bonus Demografi 2024. Dimana, anak muda saat ini harus dididik agar tidak berpangku tangan kepada siapapun. Kemudian, menurunkan gengsi, agar bisa menunjukan potensi diri di bidang apapun. “Gengsi itu lebih berbahaya dari geng motor. Masa depanmu di tanganmu, masa depanku di tanganku, musuh utama anak muda itu gengsi,” jelasnya.
Maka dari itu, melalui program pemberdayaan yang sudah ia susun bersama Viman. Diharapkan bisa memfasilitasi dan mewadahi potensi yang dimiliki generasi muda Kota Tasikmalaya. Supaya, kultur media sosial yang hari ini kental dengan keglamoran dan gaya hidup Hedon, bisa sedikit demi sedikit diperangi.
Diky juga berprinsip untuk melakukan. politik dengan cara sehat. Ia dan Pak Viman tak pernah meminta dipilih, karena barangsiapa memperebutkan jabatan akan memicu penyesalan. “Maka kita akan pembangunan infrastruktur mental, karena banyak oknum setelah terpilih bohong terus. Nah itu yang memicu masyarakat fragmatis. Termasuk kita juga anti money politic. Ini risiko, saya komitmen dengan Pak Viman, kami secara bertahap bertekad mengubah mentalitas generasi, anak muda, kita siapkan lebih baik dibanding kami-kami generasi terdahulunya,” tekad Diky.
Baca Juga:Pemkab Ciamis Diminta Transparan Soal Penyaluran Dana HibahCuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 Miliar
Pada kesempatan tersebut, disinggung juga soal Seleksi Jabatan Sekda yang tengah dilaksanakan Pemkot. Secara pribadi ia kurang sepakat diselenggarakan saat ini. Sebab, baik sekda, kepala dinas dan pejabat lainnya bakal diinstruksikan wali kota.
“Sebetulnya kalau boleh jujur sekda atau kepala dinas itu kan usernya wali kota. Seyogyanya yang tentukan sekda atau kadis ya wali kota. Hanya ikuti saja aturan, seperti penempatan Pj wali kota. Kan diputuskan pusat. Kita sadar ada aturan yang harus diikuti daerah, maka proses open bidding saat ini kita berharap semoga dilaksanakan sesuai aturan,” ucapnya berpendapat.
Pihaknya berkhusnudzon siapapun yang terpilih sebagai sekda nanti, merupakan pegawai terbaik di Kota Resik. Dikarenakan hasil seleksi yang ketat dan normatif sesuai peraturan dan ketentuan. “Jujur saja kurang ideal ditentukan sekarang. Tapi pemerintah di daerah mengikuti lah kalau sudah regulasinya,” kata dia.