Petani Dilatih Olah Pupuk Organik Secara Mandiri, Langkah Maju Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Tasik

Pupuk Organik Secara Mandiri
Para petani mengikuti pelatihan Sekolah Lapang Good Manufacturing Practices (GMP) di Kecamatan Cipatujah, Rabu, 23 Oktober 2024. (Radika Robi Ramdani/Radartasik.id)
0 Komentar

Meski membutuhkan waktu untuk melihat hasilnya, penggunaan pupuk organik akan memperbaiki keseimbangan pH tanah yang mungkin sudah rusak akibat pemakaian pupuk anorganik bertahun-tahun.

Ia menyarankan untuk menggunakan humus dari pohon bambu, yang dikenal memiliki bakteri kuat yang mampu memperbaiki kondisi tanah sawah. ”Biarkan bakteri yang memperbaikinya,” ungkap Agus kepada Radartasik.id di acara pelatihan Sekolah Lapang Good Manufacturing Practices di Kecamatan Cipatujah, Rabu, 23 Oktober 2024.

Lebih lanjut, Agus mengajak para petani untuk memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar mereka untuk membuat pupuk.

Baca Juga:MTsN 14 Tasikmalaya Semarakkan Hari Santri 2024 dengan Kegiatan Penuh MaknaSekda Kabupaten Tasikmalaya Tekankan Kembali Pentingnya Netralitas ASN Menjelang Pilkada

Misalnya, jerami padi yang biasanya dibakar sebenarnya dapat diolah menjadi pupuk berkualitas.

Pembakaran jerami sama saja dengan membuang sumber pupuk organik yang sangat bermanfaat.

Agus menyatakan bahwa pertanian organik sebenarnya tidak sulit jika petani mau memanfaatkan apa yang sudah disediakan oleh alam.

Melalui pelatihan ini, petani di Cipatujah diharapkan mampu menerapkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan mandiri, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien.

Ini adalah langkah penting dalam menciptakan pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar