Debat Paslon Pilkada Kota Tasikmalaya Belum Dipastikan Teknisnya, Paslon Dituntut Siapkan Penampilan Terbaik

Debat pilkada kota tasikmalaya, calon wali kota, pasangan kandidat
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya berdasarkan nomor urut
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jadwal debat kandidat Pilkada Kota Tasikmalaya memang sudah ditentukan yakni 2 dan 13 November 2024. Namun KPU Kota Tasikmalaya belum memastikan formasi dan teknis dari tahapan tersebut.

Debat kandidat merupakan salah satu momen yang ditunggu di Pilkada 2024, termasuk di Kota Tasikmalaya. Di mana publik bisa melihat penampilan para kandidat dalam merespon persoalan-persoalan yang meliputi Kota Tasikmalaya.

Kendati demikian, KPU belum menentukan terkait teknis dari debat tersebut. Termasuk formasi calon wali kota dan wakil wali kota yang akan dilakukan terpisah atau bersama-sama. “Belum dipastikan, tapi dalam waktu dekat ini kami akan membahasnya,” ungkap Ketua KPU Kota Tasikmalaya Asep Rismawan, Selasa (22/10/2024).

Baca Juga:Akademisi Tasikmalaya Optimis Abdul Mu'ti Jadi Harapan Baru Bagi Sistem Pendidikan IndonesiaSalam 5 Jari Dede Sudrajat Bersama Yanto-Aminudin, Pasangan Yakin Juga Ikut Meriahkan Hari Santri Nasional

Begitu juga dengan pengatur acara serta panelis pada debat yang dilaksanakan. Rencananya, untuk hal teknis akan dipastikan mendekati pelaksanaan acara. “Rencana tanggal 25 Oktober kita akan bahas di rapat,” katanya.

Pengamat politik Tasikmalaya Asep M Tamam mengatakan bahwa debat publik menjadi tantangan bagi para kandidat. Sekaligus menjadi ruang untuk meyakinkan swing voter atau warga yang belum menentukan pilihannya. “Biasanya pemilih pemula, gen z bahkan milenial sepertinya banyak yang belum menentukan pilihan,” tuturnya.

Penampilannya akan menjadi bahan kampanye dari tim pemenangannya. Baik itu untuk mengangkat citra dari pasangan yang didukung, atau menjatuhkan kompetitor. “Karena potongan-potongan video dari debat sepertinya akan dimanfaatkan oleh tim pemenangan,” ucapnya.

Berkaca dari Pilpres 2024, menurutnya kandidat dan tim pemenangan harus memperhatikan sikap dan etika. Karena untuk meningkatkan elektabilitas, empati dari masyarakat juga sangat berpengaruh. “Kita lihat di Pilpres bagaimana Prabowo diserang, tapi itu malah menguatkan empati publik dan faktanya menang di Pilpres,” terangnya.

Pihaknya juga meminta KPU agar bisa menyosialisasikan debat ini secara maksimal. Supaya lebih banyak publik yang menyaksikan penampilan dari para kandidat. “Semakin banyak yang menonton, tentu efek dari debatnya semakin besar,” imbuhnya.(rangga jatnika)

0 Komentar