TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga Kampung Sinargalih RW 7, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, mengeluhkan kondisi Sungai Cipajaran yang biasa digunakan untuk keperluan domestik.
Sungai itu disebut warga tercemar air limbah yang diduga berasal dari TPA Ciangir dan juga pabrik plastik yang lokasinya tak jauh dari pemukiman mereka.
Pantauan Radar di lokasi, air sungai yang tercemar itu mengeluarkan bau tak sedap dan meninggalkan endapan berwarna hitam pada parit yang mengaliri lahan pertanian serta perikanan warga. Puluhan kilogram ikan pun mati selama sepekan ini.
Baca Juga:Cuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 MiliarMAKLUMAT EYANG!!
Bukan hanya itu, warga yang kerap menggunakan air tersebut untuk mandi dan menyuci baju, juga mulai merasakan gatal-gatal pada tangan dan kaki. Bahkan sampai area sensitif mereka.
Hal ini seperti yang diakui Eruh Ruhyati (55). Sungai Cipajaran berada tepat di belakang rumahnya. Ia mengatakan ketika mandi menggunakan air tersebut, seluruh tangannya langsung terasa gatal.
“Wah dina panangan neng gatel. Da ngangge cai ieu teu aya deui. Paling oge meser cai galon kanggo masak (Wah di tangan neng gatel. Karena pake air ini gak ada lagi. Paling juga beli air galon buat masak, red),” kata Eruh saat ditemui di rumahnya, Selasa 22 Oktober 2024.
Ketua RW 7, Agus, juga mengalami hal serupa. Ia bahkan sempat memeriksakan kondisinya itu ke Puskesmas Tamansari. Hasilnya, pihak puskesmas juga menduga ia mengalami gatal akibat kuman dari air yang digunakan untuk mandi.
“Udah pernah ditanya ke Puskesmas, da saya juga cerita kondisi air di sini. Ya katanya bisa jadi dari air juga yang udah tercemar gitu. Sempat bilang mau datang meriksa tapi sampai sekarang enggak ada,” katanya.
“Dari kaki sampai selangkangan ini gatal,” imbuhnya.
Sungai itu, kata Agus, ada kemungkinan tercemar limbah pabrik plastik yang berada tidak jauh dari lingkungan tersebut. Kemungkinan lainnya, efek dari pemadatan air sampah di TPA Ciangir, yang berjarak satu kilometer dari Kampung Sinargalih.
Bersama Wawan, salah seorang warganya, Agus sempat mengambil contoh air dari mata air Sungai Cipajaran dan selokan.