TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 90 ribu santri dari 274 pesantren merayakan Hari Santri Nasional, yang berpusat di Stadion Wiradadaha, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, pada Selasa 22 Oktober 2024.
Para santri melakukan longmarch, menyanyikan lagu-lagu bertemakan keislaman, hingga menyampaikan harapan untuk para pemimpin bangsa.
Pantauan Radar, sekira jam 07.00 pagi, ribuan santri itu sudah memadati Komplek Sarana Olahraga (SOR) Dadaha, untuk melangsungkan upacara.
Baca Juga:Cuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 MiliarMAKLUMAT EYANG!!
Ragam bendera berlambangkan pondok pesantren, bendera merah putih, hingga bendera negara Palestina juga turut dibawa meramaikan Hari Santri. Tak hanya itu, berbagai tulisan dengan kata-kata variatif juga menghiasi pawai perayaan.
Dalam kesempatan itu para santri juga menyampaikan harapannya untuk masa depan Kota Tasikmalaya hingga Indonesia.
Pesan itu, disampaikan seorang santri untuk Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan juga sejumlah Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Seperti yang dikatakan Wanda Nur Suci Adam, dari Ponpes Baabussalaam Lewo Babakan, ketika mengikuti upacara di Stadion Wiradadaha.
“Untuk presiden terpilih Prabowo Subianto santri ini menjadi suatu perhatian, apalagi pondok pesantren, bukan hanya di kota tapi bisa jadi suatu kelanjutan lebih diperhatikan, lebih diutamakan karena santri di Indonesia sangat banyak,” katanya saat diwawancarai.
Begitupun untuk para calon pemimpin daerah, yang akan berlaga pada Pilkada 2024 mendatang.
Kepedulian kepada santri dan pondok pesantren, diharapkannya bisa masuk perhatian besar mereka.
Baca Juga:TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian AnggaranIvan Dicksan Sebut Petiga Idaman Pendukung Paling Solid dan Mengakar di Pilkada 2024!
“Untuk para calon walikota intinya peduli terhadap santri, ponpes, yang kedua bisa diperhatikan santri di Kota Tasikmalaya,” sebutnya.
Ia mengharapkan santri dan pondok pesantren di Tasikmalaya lebih diperhatikan. Tak hanya dari bidang pendidikan, tetapi juga penunjang kompetensi lainnya.
“Dari segi skill lainnya, segi ngaji, fasilitas mungkin bisa diperhatikan lagi terutama di wilayah yang istilahnya jauh di daerah pelosok lebih diperhatikan lagi,” ungkap Wanda.
Sebab menurutnya banyaknya santri di Kota Tasikmalaya bukan hanya sekadar angka. Ia mengklaim santri juga berpengaruh di sektor ekonomi hingga sosial.
“Kebetulan hari ini santri di Tasikmalaya terbesar dan otomatis bukan hanya dari segi keagamaan, ekonomi, sosial sangat berpotensi besar. Jadi santri itu bisa menjadi suatu kemajuan di sebuah kota,” paparnya.