Inilah Pesan Penting Kiai Saad Ibrahim di Kemah Santri Muhammadiyah Nasional 2024, Kontingen Jabar Turut Serta

Kemah Santri Muhammadiyah Nasional
Para santri Kontingen Jawa Barat berfoto bersama di acara Kemah Santri Muhammadiyah Nasional (KSMN) Ke-1 di Karanganyar. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

Ketua LP2 PP Muhammadiyah, Maskuri, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang turut serta menyukseskan acara ini.

Ia menyatakan bahwa berbagai lomba yang berhubungan dengan dunia pesantren, seperti musabaqah al-fahmi al-Quran, tilawat al-Quran, hafiz al-Quran, dan pidato bahasa Arab dan Inggris, berlangsung dengan baik.

Selain itu, para santri juga berpartisipasi dalam kegiatan kepanduan Hizbul Wathan yang melatih kedisiplinan dan kerja sama.

Baca Juga:Hari Santri dan Syair Lagu Berjudul Kota Santri, Tantangan untuk Ulama dan Umara di Kota TasikmalayaPopuler dan Peduli Sosial, bank bjb Buktikan Diri di Indonesia Best Financial Awards 2024

Kemah ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi ajang pembentukan karakter santri.

Selama tiga hari, para santri diajak mengamalkan nilai-nilai utama yang terkandung dalam janji Hizbul Wathan, seperti kejujuran, disiplin, dan kemandirian.

Seminar yang diisi oleh Din Syamsuddin juga memberikan wawasan tambahan bagi santri terkait peran mereka dalam menjaga moral bangsa.

Partisipasi Kontingen Muhammadiyah Jawa Barat

Kontingen Muhammadiyah Jawa Barat turut berpartisipasi dalam KSMN tersebut dengan mengirimkan 110 santri dan 25 pembina dari 11 pesantren di seluruh provinsi.

Di antara kontingen tersebut, 41 santri dan 5 pembina berasal dari Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna (AFSI) dan Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya.

Acara pelepasan kontingen ini dilakukan di Pesantren Al-Furqon Singaparna pada Sabtu, 19 Oktober 2024, dengan dipimpin oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Dr H Dadang Syarifudin MA.

Dalam kesempatan tersebut, Dr H Dadang menegaskan pentingnya membangun kolaborasi antarsantri dan pesantren.

Baca Juga:Bagaimana Memilih Kualitas dan Harga Kertas HVS Terbaik untuk Kebutuhan Bisnis AndaFonseca Puas, Tidak Adil Jika AC Milan Tak Menang Lawan Udinese

Ia mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini bukanlah semata-mata untuk meraih juara, melainkan untuk memperkuat persaudaraan dan kolaborasi.

Menurutnya, semangat QS Al-Baqarah ayat 148 yang berbunyi ”fastabiqul khairat” mengandung makna berlomba-lomba dalam kebaikan melalui kolaborasi, bukan kompetisi.

Dengan kolaborasi, katanya, semua orang dapat menjadi pemenang tanpa ada yang merasa kalah.

Dr H Dadang juga mengingatkan bahwa moralitas adalah landasan utama yang harus dimiliki para santri.

Dia mendorong mereka untuk terus membangun karakter yang kuat dan berintegritas, agar kelak dapat menjadi penjaga moral bangsa, sesuai dengan tema perkemahan yaitu ”Peran Santri dalam Menjaga Moral dan Bangsa”.

Dia mengajak para santri untuk mempersiapkan diri dalam menyongsong masa depan dan ikut serta dalam membangun bangsa yang lebih baik.

0 Komentar