BANJAR, RADARTASIK.ID – Bawaslu Kota Banjar terus berkomitmen menjaga integritas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan mengawasi tahapan kampanye berdasarkan prinsip Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil).
Ketua Bawaslu Kota Banjar, Rudi Ilham Ginanjar, menjelaskan bahwa pengawasan ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
“Upaya memaksimalkan pengawasan, pencegahan, dan penanganan pelanggaran pada tahapan kampanye perlu ada keterlibatan pemangku kebijakan yang berkepentingan. Tujuannya apa? Ya untuk dapat ikut serta dalam pengawasan tahapan kampanye di Pilkada serentak 2024,” jelas Rudi, Selasa 22 Oktober 2024.
Baca Juga:Cuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 MiliarMAKLUMAT EYANG!!
Salah satu fokus pengawasan adalah menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurut Rudi, peran aktif dari pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk memastikan tidak ada ASN yang terlibat dalam kegiatan kampanye.
“Tentu itu dilarang, dan ada sanksinya. Sejauh ini kami belum menemukan adanya dugaan pelanggaran netralitas ASN,” tegasnya.
Jika masyarakat menemukan dugaan pelanggaran, Bawaslu Kota Banjar sangat terbuka terhadap laporan.
“Silakan laporkan kepada PKD di tingkat kelurahan/desa, Panwascam di tingkat kecamatan, dan Bawaslu Kota Banjar,” lanjutnya.
Pengawasan kampanye di media sosial juga menjadi perhatian utama. Setiap hari, Bawaslu dan jajarannya melakukan patroli di seluruh platform media sosial, baik akun resmi pasangan calon (paslon) maupun tim kampanye.
“Perihal pengawasan kampanye di media sosial, kami beserta jajaran setiap hari melakukan patroli pengawasan di seluruh platform media sosial,” ungkap Rudi.
Bawaslu juga memastikan bahwa pihak yang diwajibkan netral tidak memberikan reaksi seperti “like”, “komen”, dan “share” terhadap postingan calon maupun tim kampanye.
Baca Juga:TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian AnggaranIvan Dicksan Sebut Petiga Idaman Pendukung Paling Solid dan Mengakar di Pilkada 2024!
Meski pengawasan ketat dilakukan, Rudi menegaskan bahwa pencegahan tetap menjadi titik fokus Bawaslu.
“Titik tekan awal Bawaslu adalah pencegahan. Artinya, Bawaslu terus menerus melakukan pencegahan dalam berbagai bentuk strategi,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam pengawasan partisipatif dan keberanian publik untuk melaporkan pelanggaran yang mereka temukan. (Anto Sugiarto)