JAKARTA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan produk daerah agar semakin dikenal luas. Hal ini ditunjukkan dengan pertemuan yang diadakan bersama calon investor internasional pada Senin (21/10/2024).
Pertemuan tersebut melibatkan Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, yang didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (KUMKMPerindag) Kota Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah. Mereka bertemu dengan calon investor, Dr Mehrdad dan Mr Ali Hadji dari perusahaan multinasional Nikoil Indonesia, yang merupakan gabungan investor dari negara-negara Timur Tengah seperti Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, serta beberapa negara Eropa dan Kanada.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari acara Tepang Juragan Priangan Timur, Investment Forum, dan Business Matching, sebuah forum kolaborasi antara pelaku usaha, investor, pembeli, dan pemangku kepentingan di wilayah Priangan Timur. Acara tersebut dilaksanakan pada Senin, 14 Oktober 2024, di Grand Ballroom Hotel Santika, Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Cuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 MiliarMAKLUMAT EYANG!!
“Pada pertemuan tersebut, kami membahas produk komoditi unggulan Kota Tasikmalaya. Daerah ini dikenal dengan produk-produk uniknya, seperti mukena, kerajinan bambu, payung geulis, anyaman mendong, dan kelom geulis,” ujar Cheka melalui Kepala Dinas KUMKMPerindag, Apep Yosa, kepada Radar.
Selain itu, pembahasan juga mencakup peluang ekspor ke pasar potensial seperti Dubai, Oman, Eropa, dan Kanada. Diskusi difokuskan pada strategi memperluas penjualan internasional produk-produk tradisional tersebut.
“Tidak ketinggalan, pengembangan wisata juga menjadi salah satu topik utama. Tasikmalaya memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, dan membutuhkan lebih banyak acara untuk mempromosikannya. Wali Kota menekankan pentingnya acara mingguan berskala internasional atau nasional untuk menarik pengunjung,” jelas Apep.
Untuk merealisasikan hal ini, dibutuhkan investasi yang dapat memastikan acara-acara tersebut memenuhi standar internasional. Sebagai langkah lanjutan, Pemkot akan menyusun daftar produk kerajinan tangan Tasikmalaya, termasuk detail kapasitas produksi, pelaku usaha utama, serta upaya pemasaran internasional.
“Kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan ekspor berkelanjutan produk Indonesia ke pasar internasional juga menjadi agenda. Kuesioner tambahan akan dibuat untuk mengetahui kesiapan ekspor produk lokal dan kebutuhan impor Tasikmalaya dari negara lain,” tambahnya.