Dishub Kota Tasikmalaya Kesulitan Kejar Target Retribusi Parkir Rp 3,6 Miliar

parkir motor di hz
Petugas parkir di sekitar Jalan HZ Mustofa membantu pengunjung mengeluarkan kendaraannya dari parkiran, Senin (21/10/2024). (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya akan segera tutup buku pada akhir tahun 2024 ini. Banyak pajak dan retribusi yang jadi harapan pemasukan untuk kas daerah.

Salah satunya retribusi parkir, dengan target Rp 3,6 Miliar. Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya mengaku kesulitan untuk mengejar target dalam sisa waktu 40 hari kerja.

Kepala Dishub Kota Tasikmalaya, Asep Maman Permana, menjelaskan hingga saat ini realisasi retribusi parkir baru mencapai Rp 1,4 Miliar.

Baca Juga:Cuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 MiliarMAKLUMAT EYANG!!

Sementara waktu sampai tutup buku akhir tahun 2024 hanya tinggal sebentar lagi. Meski begitu ia mengklaim nominal capaian ini lebih tinggi ketimbang capaian tahun lalu.

Pada tahun 2023 target untuk retribusi parkir di angka Rp 2 Miliar. Realisasinya pada 18 Oktober 2023 di kisaran angka Rp1,2 Miliar. Di tanggal yang sama pada tahun 2024, realisasinya baru Rp1,4 Miliar.

“Memang dilihat presentase, karena targetnya sekarang tinggi, sehingga presentasenya kecil. Lebih besar presentase pada waktu dan tanggal yang sama di tahun 2023. Kalau melihat nominal, itu ada penaikan. Sekarang Rp1,4 Miliar, ada selisih Rp200 juta an. Walaupun itu belum maksimal,” papar Asep saat ditemui di kantornya, Senin 21 Oktober 2024.

Diketahui pada Jumat 18 Oktober 2024, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah, melakukan evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kantor Dishub Kota Tasikmalaya. Dalam forum itu, Dishub diminta menjelaskan ihwal realisasi yang masih “jauh panggang dari api”.

“Kami terus berikhtiar, berupaya, bagaimana, itu sesuai dengan apa yang diharapkan dari target. Terus berusaha dikarenakan waktu kita tinggal beberapa hari lagi. Kalau dilihat dari kalender kerja ada 60 hari. Efektifnya paling 40 hari,” ucapnya.

Meski diakuinya, banyak pihak dan masyarakat yang melihat potensi parkir bisa lebih dari target tahunan. Asep juga mengatakan, pihaknya sudah berusaha dengan melakukan mapping di seluruh titik. Namun hasilnya, tak lantas bisa jadi landasan kajian tetap soal potensi parkir di Kota Tasikmalaya.

“Kami untuk meyakinkan, kami mapping mencross check berkaitan dengan masalah data yang ada di kami. Terutama dengan potensi berkaitan dengan parkir, masalah jumlah jukir, dan variable yang memengaruhi berkaitan dengan parkir tidak mencapai target,” terangnya.

0 Komentar