Akademisi Sarankan Pemerintah Kabupaten Ciamis Tinjau Ulang Rencana Utang ke Perbankan

utang
gambar ilustrasi: pixabay
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Wawan Risnawan SE SIP MSi, seorang akademisi dari Kabupaten Ciamis, menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Ciamis mempertimbangkan kembali kondisi fiskalnya sebelum mengajukan utang ke perbankan.

Komentar ini disampaikan terkait rencana pemerintah daerah untuk berutang guna menutupi kekurangan dalam APBD 2024.

Menurut Wawan, penting bagi pemerintah memastikan bahwa kapasitas utang jangka pendek tidak melebihi batas aset lancar yang dimiliki daerah.

Baca Juga:Cuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 MiliarMAKLUMAT EYANG!!

Berdasarkan laporan keuangan Kabupaten Ciamis dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK 2024, pengelolaan belanja, kas, dan utang jangka pendek masih belum memenuhi standar yang memadai.

“Semestinya Kabupaten Ciamis berbenah,” tegas Wawan pada Senin 21 Oktober 2024.

Ia menambahkan bahwa salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan pada utang adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jika PAD tidak segera dipacu, Wawan memperingatkan, utang berisiko semakin bertambah.

“Oleh karenanya perlu dipacu untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Kalau tidak dipacu, bahkan bakal muncul utang kembali, karena pendapatan Kabupaten Ciamis cenderung standar,” ujarnya.

Biasanya, utang pemerintah daerah digunakan untuk proyek-proyek yang bertujuan meningkatkan PAD, seperti pembangunan infrastruktur yang bisa menghasilkan retribusi.

“Misalnya pembangunan untuk investasi, seperti pasar tradisional daerah yang menghasilkan retribusi dan parkir untuk peningkatan PAD,” jelasnya.

Namun, Wawan menekankan bahwa utang hanya diperbolehkan jika digunakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Jika sektor ekonomi berkembang, masyarakat akan sejahtera dan mampu membayar pajak serta retribusi.

“Kalau ada rasionalisasi keuangan, adanya utang boleh. Akan tetapi untuk memacu peningkatan sektor ekonomi. Dengan begitu masyarakat ter sejahterakan sehingga bisa membayar pajak dan retribusi daerah,” papar dia.

Baca Juga:TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian AnggaranIvan Dicksan Sebut Petiga Idaman Pendukung Paling Solid dan Mengakar di Pilkada 2024!

Ia memperingatkan bahaya utang yang bersifat konsumtif, yang tidak akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Jika PAD tidak meningkat, pembayaran utang bisa menjadi masalah besar.

“Akan tetapi kalau utang ini konsumtif, ketika tidak ada dampak pertumbuhan ekonomi bisa berpengaruh kepada pembayaran. Apalagi PAD-nya menurun, mau bayar utang dari mana?” kata Wawan.

Menurut Wawan, program-program yang direncanakan oleh pemerintah harus diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

0 Komentar