Siswa SDN 2 Raharja Kota Banjar Mulai Belajar dengan Media Virtual 3D

media virtual
Siswa SDN 2 Raharja saat belajar dengan menerapkan virtual 3D games dan edukasi wordwall. (Istimewa)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Di era teknologi, pemanfaatan media virtual 3D penting untuk menciptakan suasana belajar lebih interaktif dan menyenangkan.

Proses pembelajaran dengan pemanfaatan media virtual 3D itu sudah diterapkan di SDN 2 Raharja. Pembelajaran itu diterapkan agar memudahkan peserta didik dalam mendapatkan pengetahuan.

Guru kelas SDN 2 Raharja Mariana Hesty SPd mengatakan, inovasi dengan memanfaatkan media pembelajaran 3D untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan.

Baca Juga:Teror Lempar Batu Membuat Resah Warga di Kota BanjarAlat Kelengkapan Dewan DPRD Kota Banjar Resmi Dibentuk, Ini Daftarnya

“Kita dituntut berinovasi, saya inovasinya dengan media pembelajaran 3D sketchfab dan games edukasi wordwall,” ucapnya, Jumat 18 Oktober 2024.

Dengan pemanfaatan media pembelajaran virtual 3D tersebut, anak-anak diajak menjelajahi dunia 3D. Sehingga dapat lebih mudah memahami materi abstrak.

Tidak hanya itu, pada kegiatan pembelajaran anak-anak diajak seru-seruan bermain games edukasi melalui aplikasi wordwall.

“Kegiatan tersebut menjadikan semangat belajar meningkat dan mereka selalu menunggu pembelajaran berikutnya,” jelasnya.

Menurutnya, pemanfaatan virtual 3D dan games edukasi sudah didiseminasikan melalui berbagi praktik dengan sekolah lain.

“Tidak hanya di komunitas belajar di sekolah sendiri (SDN 2 Raharja), tapi juga pada komunitas belajar sekolah lain, di antaranya di SDN 1 Banjar, SDN 1 dan SDN 2 Binangun,” ujarnya.

Melalui berbagi praktik tersebut, diharapkan para guru terinspirasi memanfaatkan media digital yakni virtual 3D pada proses pembelajaran anak didik.

Baca Juga:Teror Ketuk Pintu di Kota Banjar Bikin Warga ResahKebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran Mendesak

Dengan proses pembelajaran virtual 3D membuat pembelajaran tidak monoton, sehingga berdampak pada semangat dan hasil belajar siswa yang lebih baik.

“Hal ini sesuai dengan Kurikulum Merdeka, merupakan kurikulum yang menantang. Karena menuntut para guru lebih inovatif dalam menciptakan pembelajaran kepada anak didiknya,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang guru SDN 1 Banjar Tika Sartika SPd mengaku termotivasi setelah menyimak dan berdiskusi dalam berbagi praktik di komunitas belajar dengan menerapkan pembelajaran digitalisasi.

“Sangat termotivasi dan mudah-mudahan bisa diterapkan di sekolah kami (SDN 1 Banjar),” ujarnya. (Anto Sugiarto)

0 Komentar