Sesampainya di Kampung Naga, pengunjung dapat menikmati suasana tenang dan harmonis yang terpancar dari rumah-rumah tradisional warga.
Selain itu, mereka juga bisa berfoto dengan latar belakang rumah adat atau membeli berbagai kerajinan tangan sebagai cendera mata.
”Pengunjung juga bisa berburu produk unggulan kerajinan tangan khas masyarakat setempat sebagai oleh-oleh khas Kampung Naga,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Kamis, 17 Oktober 2024.
Baca Juga:Sinergi Pengurus MUI Desa dan Pemerintah Kecamatan Sukarame Dorong Kemaslahatan UmatPjs Bupati Tasikmalaya Buktikan Kepedulian dengan Beri Bantuan Langsung ke Warga Manonjaya
Salah satu pengunjung, Hermanto (34), menyatakan bahwa kunjungannya ke Kampung Naga bertujuan untuk mempelajari kehidupan masyarakat yang masih kental dengan budaya Sunda Wiwitan.
Menurut dia, kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik di Kampung Naga membuat tempat ini layak untuk dikunjungi, baik untuk wisata maupun pembelajaran budaya.
Hal senada diungkapkan oleh Manda (27), seorang pengunjung yang mengaku tidak pernah bosan untuk kembali berkunjung ke Kampung Naga.
Baginya, tempat ini menawarkan pengalaman wisata yang berbeda karena menggabungkan unsur budaya, edukasi, dan keindahan alam.
Setiap kali ada teman atau keluarga dari luar daerah yang datang berlibur, Manda selalu mengajak mereka untuk singgah ke Kampung Naga.
Dengan segala keunikan dan kekayaan budayanya, Kampung Naga bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga simbol dari keteguhan masyarakat adat dalam menjaga warisan leluhur di tengah era modern.
Kampung ini mengajarkan bahwa di balik kesederhanaan hidup, ada kekayaan budaya yang tak ternilai dan patut dijaga untuk generasi mendatang. (Radika Robi Ramdani)