Kampung Naga Tasikmalaya: Keteguhan Melestarikan Tradisi di Era Digital

Kampung Naga
Suasana alam di Kampung Naga di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, 17 Oktober 2024. (Radika Robi Ramdani/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tengah derasnya arus modernisasi yang melanda berbagai daerah di Indonesia, ada sebuah kampung yang tetap teguh mempertahankan tradisi dan nilai-nilai adat yang diwariskan nenek moyang.

Kampung Naga, yang terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, adalah salah satu kampung adat yang masih kokoh menjaga warisan budaya leluhurnya hingga saat ini.

Koordinator Wisata Budaya Kampung Naga, Ucu, menjelaskan bahwa meskipun berada di tengah-tengah kemajuan yang semakin pesat di Tasikmalaya, penduduk Kampung Naga tetap memegang teguh adat istiadat serta kepercayaan yang diwariskan turun-temurun.

Baca Juga:Sinergi Pengurus MUI Desa dan Pemerintah Kecamatan Sukarame Dorong Kemaslahatan UmatPjs Bupati Tasikmalaya Buktikan Kepedulian dengan Beri Bantuan Langsung ke Warga Manonjaya

Masyarakat kampung ini, mayoritas berprofesi sebagai petani, menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh kesederhanaan dan kebersamaan.

Ucu mengungkapkan bahwa nilai-nilai gotong royong dan saling berbagi masih sangat melekat dalam kehidupan warga Kampung Naga.

Tradisi ”silih asah, silih asih, silih asuh,” yang berarti saling mengajarkan, menyayangi, dan melindungi, terus dijaga dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, hasil panen yang berlebih sering kali dibagikan kepada tetangga sebagai bentuk kebersamaan dan kedermawanan.

Selain bertani, sebagian warga juga menghasilkan kerajinan tangan dari bambu, seperti tempat camilan, kap lampu, pengki, dan kipas.

Produk-produk kerajinan ini biasanya dikumpulkan oleh pengepul dan dipasarkan ke daerah lain seperti Tasikmalaya, Garut, dan Bandung.

Bagi para wisatawan yang datang berkunjung, kerajinan bambu ini kerap dijadikan oleh-oleh khas Kampung Naga.

Baca Juga:Ratusan Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya Terancam Rusak, Disdikbud Usulkan Perbaikan Masif 2025Napak Tilas ke Prasasti Rumantak Geger Hanjuang, Pjs Bupati Tasikmalaya dan Rombongan Berkumpul di Leuwisari

Menariknya, seluruh rumah di Kampung Naga dibangun dengan material alami, seperti kayu dan bambu, dengan atap yang terbuat dari daun nipah atau ijuk.

Ada aturan ketat mengenai tata letak bangunan di kampung ini, di mana kamar mandi dan kandang ternak harus berada di luar area perumahan.

Tata letak ini mencerminkan kearifan lokal yang mengutamakan kebersihan dan kenyamanan.

Untuk mencapai Kampung Naga, pengunjung harus bersiap menuruni ratusan anak tangga.

Lokasi kampung ini yang terletak di bawah tebing cukup menantang, namun perjalanan tersebut sebanding dengan pemandangan indah yang tersaji.

Sepanjang jalan, pengunjung disuguhi keindahan alam berupa hutan yang asri, hamparan sawah yang bertingkat, dan gemericik aliran Sungai Ciwulan yang menenangkan jiwa.

0 Komentar