GARUT, RADARTASIK.ID – Dinas Pertanian Kabupaten Garut membangun jalan usaha tani di sejumlah wilayah. Pembangunan itu untuk memudahkan akses petani melakukan kegiatan pertanian, sehingga bisa mendongkrak usaha taninya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman mengatakan, pembangunan jalan usaha tani sebagai upaya meningkatkan aksebilitas petani.
“Jalan usaha tani ini dibangun untuk meningkatkan aksesibilitas dengan petani lain atau dengan desa lain,” ucapnya, Jumat 18 Oktober 2024.
Baca Juga:Persigar Terus Cari Pemain Berkualitas Hadapi Liga 3 Seri 1Pasar Tumpah Ibrahim Adjie Dalam Kajian, Pj Bupati: Garut Harus Punya Citra Baik
Ia menyebut, sebagian jalan sudah selesai. Sedangkan jalan lainnya ditargetkan akhir tahun ini selesai.
Haeruman menyebutkan, pembangunan jalan usaha tani tersebar di tujuh titik dengan sumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2024.
Sedangkan dua titik anggarannya bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Ia menyebut, jalan usaha tani bersumber dari DBHCHT itu berlokasi di Kecamatan Balubur Limbangan, yakni di Desa Pangeureunan sepanjang 550 meter dengan anggaran sebesar Rp 510 juta, dan Simpen Kaler sepanjang 2,5 km dengan anggaran Rp 2,1 miliar.
“Pembangunan jalan di dua lokasi tersebut untuk Pangeureunan sudah beres, dan Simpen Kaler tinggal 100 meter lagi, November sudah beres,” katanya.
Ia menyebutkan, sumber anggaran lainnya dari DAK terdapat lima titik, yakni dua titik sepanjang 350 meter dengan anggaran masing-masing Rp 190 juta, dan tiga titik lainnya masing-masing panjang 540 meter dengan anggaran Rp 285 juta.
Lima titik tersebut tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Garut. “ Satu titik di Desa Simpen Kaler, satu titik di Desa Pangeureunan yang menyambungkan dengan program pembangunan jalan usaha tani sebelumnya,” katanya.
Baca Juga:Teror Ketuk Pintu di Kota Banjar Bikin Warga ResahKebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran Mendesak
Selanjutnya, tiga titik lainnya di Desa Sukajaya, Kecaman Malangbong, Desa Surabaya, Kecamatan Balubur Limbangan, dan Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet.
Dengan adanya jalan tersebut, diharapkan memangkas beban biaya angkut hasil tani.
“Minimal bisa mengurangi beban cost produksi, misalkan yang tadinya dipikul dan ada biayanya, sekarang dengan adanya jalan bisa mengurangi biaya produksi, dan memudahkan pengangkutan,” lanjutnya. (Agi Sugiana)