Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Rancang TPA Jadi Kawasan Wisata Edukatif

Tpa ciangir kota tasikmalaya, wisata edukatif, kawasan hijau pohon bambu
Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr H Cheka Virgowansyah bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) H Deni Diyana meninjau progres penerapan Sanitary Landfill di TPA Ciangir, Rabu (16/10/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya berencana menyulap Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Tempat yang jorok dan menjijikkan ini akan disulap menjadi kawasan wisata edukasi.

Kesan jorok, kotor dan menjijikkan begitu melekat pada TPA Ciangir yang menjadi tempat menggunungnya sampah yang diangkut dari seluruh Kota Tasikmalaya. Namun ke depannya secara perlahan hal itu akan diubah dengan pengelolaan yang digarap oleh DLH.

Saat ini DLH sedang melakukan pengolahan dan pemadatan gunungan sampah supaya menjadi rata. Hal ini disebut Sanitary Landfill di mana sampah yang sudah dipadatkan akan ditutup dengan tanah.

Baca Juga:Baru 2 Kepala OPD Pemkot Tasikmalaya Tanda Tangan Netralitas ASN dari BawasluManuver Forum Linmas Kota Tasikmalaya Menuai Kontroversi, Pemkot Perlu Siapkan Pengganti Untuk TPS di Pilkada

Kepala DLH Kota Tasikmalaya H Deni Diyana menerangkan setelah sanitary landfill diterapkan, pihaknya akan mengolah kawasan tersebut. Targetnya ke depan tidak ada lagi kesan kotor, jorok dan menjijikan. “Kita akan hijaukan dengan membangun hutan bambu,” ucapnya.

Dengan penanaman bambu dan jenis tanaman lainnya, polusi di kawasan tersebut bisa direduksi. Sementara untuk area yang masih menjadi lokasi penempatan sampah baru akan intensif disemprot dengan cairan eco enzyme. “Pemandangan sampahnya tetap ada untuk yang baru masuk, tapi nanti tidak akan baum,” ujarnya.

Konsep ini dia adopsi dari Surabaya di mana TPA bisa disulap menjadi kawasan hijau. Sehingga menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat yang tergolong unik.

Lanjut H Deni, pihaknya pun rencananya ingin menjadikan kawasan itu jadi kawasan berupa taman hijau. Sehingga pengunjung bisa belajar dan menyadari supaya bisa mengurangi produksi sampah. “Jadi bukan hanya taman atau hutan untuk rekreasi, tapi ada sisi edukasinya juga untuk menumbuhkan cinta lingkungan,” ucapnya.

Pasalnya dia ingin masyarakat juga bisa sadar untuk menjaga lingkungan. Bukan sekadar membuang sampah pada tempatnya, namun juga mengurangi tingkat produksi sampah. “Bisa dengan mengurangi penggunaan plastik, daur ulang dan metode pengelolaan lainnya,” katanya.

Saat ini pemadatan sudah mulai berjalan dan Pj Wali Kota Tasikmalaya pun datang langsung untuk mengecek progresnya. Jika tidak ada kendala, sekitar minggu depan penanaman berbagai jenis bambu mulai dilakukan. “Sekarang juga prosesnya sudah mulai berjalan,” ucapnya.

0 Komentar