Terlalu Sering Andalkan Biaya dari Orang Tua Siswa, SMA Negeri Jadi Rasa Swasta

Alumni Sma negeri tasikmalaya, sekolah swasta, orang tua siswa
Asep WK
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hadirnya sekolah negeri merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meringankan beban pendidikan masyarakat. Namun hal tersebut seolah tidak lagi berlaku ketika ada SMA Negeri yang mengandalkan donasi termasuk dari orang tua siswa.

Masih berkaitan dengan konser musik dalam rangka HUT SMA Negeri di Tasikmalaya, salah seorang alumni, Asep WK angkat bicara di mana dia dan sebagian alumni merasa prihatin dengan almamaternya saat ini. Pasalnya alumni pun kerap memberikan bantuan kepada sekolah untuk keperluan sarana. “Belum lama ini kan alumni ngasih untuk membangun masjid, untuk acara HUT ngasih juga,” ungkapnya kepada Radar, Senin (14/10/2024).

Menurutnya ketika sekolah menggaet alumni untuk pembangunan sarana bukanlah masalah. Karena dia dan rekan-rekannya pun tentu punya kepedulian terhadap sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sebelumnya. “Kalau alumni yang diminta pada dasarnya tidak masalah, ketika ngasih relatif ikhlas karena tidak ada beban,” ucapnya.

Baca Juga:Serba Minta Biaya ke Orang Tua Siswa, Waspadai Sekolah Jadi Lembaga “Bisnis”Laptop dan Proyektor Sekolah di Tasikmalaya Raib, Diduga Digondol Maling

Lain halnya dengan orang tua siswa yang anaknya masih mengenyam pendidikan di SMA tersebut. Meskipun tidak ada paksaan, namun ketika dimintai bantuan tentu akan memikirkan nasib anaknya. “Keberatan atau tidak, namanya orang tua pasti khawatir anaknya jadi minder atau dampak lainnya,” ucapnya.

Maka dari itu menurutnya hal ini harus menjadi bahan evaluasi pihak sekolah. Jangan sampai hal ini menjadi kebiasaan sehingga membangun stigma bahwa SMA tersebut merupakan sekolah elit dari kaca mata biaya. “Sama saya juga tidak sedikit orang tua siswa yang curhat masalah biaya-biaya tertentu, meskipun tidak setuju akhirnya dipaksakan karena mempertimbangkan anaknya,” terangnya.

Ketika hal ini diberlakukan di sekolah swasta, menurutnya tidak begitu jadi persoalan karena secara manajemen lebih mandiri. Namun ketika jatuhnya di SMA negeri, artinya pemerintah gagal memberi keringanan layanan pendidikan. “Sekolah negeri itu kan pada dasarnya dibiayai penuh oleh pemerintah, beda dengan swasta,” ucapnya.

Apalagi untuk urusan konser, menurutnya menjadi momen sekolah memberikan kebahagiaan untuk siswa dan orang tuanya secara positif. Tidak perlu acara yang mewah tapi tidak membebani orang tua siswa. “Acara musik di sekolah juga kan bisa, tidak perlu berlebihan,” katanya.

0 Komentar