TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Persis Gandok Kota Tasikmalaya menghadirkan kelas inklusif bagi para siswa yang membutuhkan bimbingan khusus.
Kepala MI Persis Gandok, Arif Rifandi menjelaskan, kelas inklusif tersebut telah dibuka sejak tiga tahun lalu berdasarkan pada Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tentang penyelenggaraan pendidikan inklusi di Indonesia.
“Berdasarkan amanat Undang-Undang yang artinya setiap anak itu memiliki hak yang sama karena pendidikan untuk semua kemudian juga setiap orang tua memiliki harapan yang besar, kita cuma ikhtiar saja,” ujarnya menjelaskan.
Baca Juga:TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian AnggaranIvan Dicksan Sebut Petiga Idaman Pendukung Paling Solid dan Mengakar di Pilkada 2024!
Dalam kelas inklusif tersebut sekolah menerapkan dua program yakni bimbingan yang dilaksanakan pada pagi hari dan siangnya interaksi dengan belajar bersama siswa lainnya di dalam kelas.
“Dari jam 8 sampai jam setengah 10 ini terjadwal untuk beberapa anak,” katanya.
Adapun bimbingannya disesuaikan dengan apa yang telah diprogramkan seperti melatih kefokusan dan motorik halus atau kasarnya, serta perilaku yang sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing.
Sementara itu, saat berada di dalam siswa tersebut akan tetap berbaur dan berinteraksi dengan siswa pada umumnya dan mendapatkan bimbingan menulis dan membaca dari guru di dalam kelas inklusi.
“Kalau anak masih terapi perilaku ya perilaku, jika butuh untuk kefokusan ya kefokusan terlebih dahulu, tapi nanti kita biasakan agar mereka mampu berkomunikasi dengan teman-temannya,” terang Arif.
Dia menuturkan, saat ini ada 9 orang siswa berkebuhuan khusus yang bersekolah di MI Persis Gandok. Lima orang di antaranya mendapat bimbingan khusus dari gurdan empat lainnya tengah dalam tahap pengembangan bimbingan kognitif.
Menurutnya, setiap anak memiliki kebutuhan, minat, dan prestasi di bidangnya masing-masing.
Baca Juga:Kuota Guru PPPK di Ciamis Hanya 40 OrangMAN 1 Tasikmalaya Borong Piala di Kemah Bakti Sebatalyon Kabupaten Tasikmalaya
“Maka setiap anak pasti bisa untuk diajak belajar dan nanti pada waktunya kalau anak sudah matang terhadap tugas perkembangannya dia akan pintar dan cerdas pada waktunya dan akan memiliki kompetensi pada waktunya yang jelas kita ingin melatih anak-anak kita bukan hanya dari sisi kecerdasannya tapi juga dari sisi tugas perkembangannya,” ujar dia.
Dia menambahkan, untuk kelas inklusi tersebut pihaknya membatasi jumlah siswa yang masuk yakni maksimal 10 orang saja setiap tahunnya.