Laptop dan Proyektor Sekolah di Tasikmalaya Raib, Diduga Digondol Maling

Laptop dan proyektor, kasus pencurian sd negeri tasikmaly,
Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota memeriksa jendela SDN Argasari dalam olah TKP laporan kasus pencurian, Minggu (13/10/2024).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus pencurian dengan sasaran sekolah kembali terjadi di Kota Tasikmalaya. Di mana beberapa sarana belajar siswa dj SD Negeri Argasari hilang setelah dibobol maling, Minggu (13/10/2024).

Hal itu terungkap ketika penjaga sekolah mendapati ada jendela yang terbuka. Setelah diperiksa, beberapa sarana yang merupakan aset milik sekolah sudah tidak ada di tempanya.

Penjaga sekolah di SD Argasari, Nono (55) mengatakan semitar pukul 04.00 WIB dia mendapati lampu-lampu yang mati. Dia pun memeriksanya dengan perkiraan lampu rusak. “Kalau libur juga tidak dimatikan (lampunya), selalu menyala,” ungkapnya kepada wartawan.

Baca Juga:Pemberi dan Penerima Bisa Dipidana, Masih Berani Money Politic di Pilkada Kota Tasikmalaya?Ketua Umum DPP PPP Merinding Tahu Kondisi Anggaran di Kota Tasikmalaya!

Kecurigaan muncul ketika Nono melihat beberapa jendela ruangan yang biasanya terkunci sudah dalam kondisi terbuka. Dia pun memeriksa lebih lanjut karena khawatir ada pencuri masuk. “Curiganya karena jendela terbuka,” ucapnya.

Setelah dia masuk dan memeriksa, didapato beberapa ruangan sudah dalam kondisi berantakan. Meyakinkannya bahwa sekolah tersebut dimasuki oleh pelaku pencurian alias maling. “Dari ruang krpala sekolah yang hilang 5 laptop, 5 infocus (proyektor),” ucapnya.

Hal itu oun dilaporkan ke aparat kepolisian di mana petugas dari Polres Tasikmalaya Kota mendatangi lokasi bersama Tim Inafisnya. Mereka pun melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta mengumpulkan bukti dan keterangan.

Perwira Pengawas (Pawas) Polres Tasikmalaya Kota Iptu Dede Hendi mengatakan informasi sementara barang yang hilang ada 5 laptop. Namun masih dilakukan pendataan oleh pihak sekolah untuk lebib detailnya. “Belum ada secara detail, apakah lebih dari lima itu,” ucapnya.

Dari kondisi yang yang berantakan, didiga pelaku memasuki beberapa ruangan yakni ruang guru atau kepala sekolah, perpustakaan dan musala. Ada bekas kerusakan pada pompa air di musala yang dindikasikan he dak dicuri juga. “Tidak diambil, cuma sudah dipotong,” terangnya.

Soal CCTV, pihaknya masih belum melakukan pemeriksaan karena beberapa kamera dirusak atau dicabut pelaku. Bahkan petugas menemukan dua kamera CCTV di kebun, diduga dibuang pelaku.

Saat ini kasus dugaan pencurian tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Iptu Dede menduga pelaku tidak bergerak sendirian. “Tapi kami masih lakukan upaya penyelidikan,” terangnya.(rangga jatnika)

0 Komentar