Dalam pidatonya pada perayaan HUT ke-23 ini, Cheka kembali menyampaikan harapannya untuk kota yang sudah dua tahun ia pimpin.
“Kota Tasikmalaya akan berusia 23 tahun. Itu adalah usia yang sangat menentukan. Kalau ibarat lelaki, sedang ganteng-gantengnya. Kalau perempuan, sedang cantik-cantiknya. Artinya aura Kota Tasik sedang baik-baiknya,” ujar Cheka saat membuka helaran budaya secara seremonial.
Cheka juga menyinggung tren penurunan kemiskinan di Tasikmalaya.
“Apakah kita bisa memanfaatkan aura tersebut untuk kepentingan masyarakat? Saat ini kita sudah mencapai beberapa target, termasuk penurunan kemiskinan yang sejak tiga tahun lalu terus menurun. Pada 2023, kita mendapatkan tren kemiskinan terbaik se-Indonesia,” paparnya.
Baca Juga:TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian AnggaranIvan Dicksan Sebut Petiga Idaman Pendukung Paling Solid dan Mengakar di Pilkada 2024!
Sebagai penutup, Cheka mengajak masyarakat untuk bergotong royong dalam melaksanakan program-program pemkot.
“Untuk melaksanakan program lainnya, kita butuh kerjasama dan gotong royong. Diawali dengan cara yang baik, salah satunya dengan bahagia. Untuk itu perlu ditunjukkan dengan senyum, sesuai dengan tagline HUT tahun ini. Jadi, seluruh masyarakat tersenyum agar bisa bahagia dan sejahtera dengan semangat gotong royong,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Asep Goparulloh, menjelaskan alasan helaran budaya tahun ini diselenggarakan di Bale Kota.
“Pelaksanaan Tasik Oktober Festival ini sebagian besar dananya berasal dari sponsor. Kita hanya memfasilitasi. Kenapa diadakan di Bale Kota? Karena saat ini sedang Pilkada, jika di luar bisa sulit mengendalikan situasi. Tapi kalau di lingkungan pemerintahan, simpatisan yang mungkin ada dapat lebih mudah dikontrol. Mudah-mudahan yang datang tidak memakai atribut pendukung,” jelasnya. (Ayu Sabrina)