Padati Bale Kota Tasikmalaya Sejak Jam 6 Pagi, Ternyata Ini yang Diburu Warga di Acara HUT ke-23

duduitan palsu
Lembaran karcis imbauan bayar pajak yang didesain menyerupai uang Rp 100 ribu oleh Bapenda Kota Tasikmalaya. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Perayaan HUT Kota Tasikmalaya ke-23, menjadi salah satu momentum yang ditunggu masyarakat.

Bahkan dari pantauan Radartasik.id, warga sudah mendatangi Bale Kota sejak pagi.

Ribuan warga memadati sekitar Bale Kota Tasikmalaya sejak pukul 06.00 pagi, sebagian penasaran dengan penampilan para ASN, sementara yang lain menanti ‘saweran’ tiket bakso gratis.

Baca Juga:TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian AnggaranIvan Dicksan Sebut Petiga Idaman Pendukung Paling Solid dan Mengakar di Pilkada 2024!

Kepala Bapenda Kota Tasikmalaya, Hadi Riaddy SIP, yang mengenakan pakaian adat Sunda, membagikan lembaran kertas merah yang menyerupai uang seratus ribu rupiah dari atas ‘singgasana’ berbentuk burung merak.

Namun, kertas itu sebenarnya merupakan peringatan wajib bayar pajak, lengkap dengan gambar wajah Cheka dan Hadi.

“Bayarlah Pajak Daerah Tepat Waktu dan Tepat Jumlah,” tertulis pada kertas tersebut.

Salah satu warga, Iis Arisman (36), warga Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Bungursari, yang datang bersama anaknya, turut merasakan semarak acara sejak pagi.

“Kesini sama anak, dari jam 7 sih. Dekat dari sini. Memang sengaja kesini, katanya yang dibagikan (uang kertas mainan) bisa ditukar untuk bakso gratis,” ungkapnya saat diwawancarai Radar.

Meskipun tidak mengenal para peserta helaran, Iis tetap antusias untuk melihat secara langsung mereka yang biasanya bekerja di Bale Kota.

“Iya, pengen lihat aja meski gak kenal. Panjang banget kan ini,” tuturnya.

Baca Juga:Kuota Guru PPPK di Ciamis Hanya 40 OrangMAN 1 Tasikmalaya Borong Piala di Kemah Bakti Sebatalyon Kabupaten Tasikmalaya

Sebagai pedagang sayur keliling, Iis berharap agar Kota Tasikmalaya ke depannya bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

“Sekarang kan pengangguran paling banyak. Saya harap pemerintah bisa membuka kesempatan untuk rakyat kecil seperti kami,” harapnya. (Ayu Sabrina)

0 Komentar