Di Balik Konser Musik HUT SMA Negeri di Tasikmalaya, Ada Orang Tua Siswa Mengeluh Dipungut Biaya

Tiket konser musik, hut sma tasikmalaya,
Flyer konser musik HUT salah satu SMA negeri di Tasikmalaya yang di samping sponsor, juga dibiayai para orang tua siswa yang kembali diminta membeli tiket.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sabtu 12 Oktober 2024 ini sebuah konser musik akan dilaksanakan di Lanud Wiriadinata yang diselenggarakan dalam rangka HUT salah satu SMA Negeri di Kota Tasikmalaya. Namun hal ini jadi keluhan sebagian orang tua siswa karena setelah membayar biaya untuk acara, mereka juga diminta membeli tiket konser tersebut.

Berdasarkan poster digital yang beredar, konser tersebut akan menampilkan sejumlah musisi nasional. Di antaranya yakni Yovie & Nuno, grup band For Revenge dan penyanyi perempuan Idgitaf.

Konser tersebut dibuka untuk umum dengan harga Rp 145.000 atau bundling 2 tiket Rp 285.000 dan 5 tiket Rp 690.000. Hal itu bergantung fasilitas dari jenis tiket yang akan dibeli oleh penonton.

Baca Juga:Pastikan Ikut Liga 3, Persikotas FC Kota Tasikmalaya Seleksi Ulang Skuat PemainSeketika Berubah, KPU dan Bawaslu Mendadak Diundang di Rapat Koordinasi Desk Pilkada Kota Tasikmalaya

Namun di balik rencana konser tersebut ada para orang tua siswa yang mengeluhkan diminta untuk ikut membeli tiketnya. Di mana mereka merogoh kocek untuk tiket konser tersebut. “Ada pengumuman orang tua Harus beli tiket, harganya Rp 145.000,” ungkap salah satu orang tua siswa yang tidak ingin disebut namanya kepada Radar, Jumat (11/10/2024).

Pria berkulit sawo matang itu mengaku dia dan beberapa orang tua tidak mengenal apalagi menggemari musisi yang akan tampil. Sehingga dirinya tidak punya ketertarikan untuk menonton konser tersebut. “Tahu saja enggak, soalnya tidak begitu mengikuti band-band saat ini,” ucapnya.

Disinggung soal konsekuensi ketika tidak membeli tiket tersebut, dia mengaku tidak tahu. Namun dia khawatir akan ada dampak kepada anaknya yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut. “Saya juga belum tahu ini permintaan dari sekolah atau bukan, tapi saya khawatir anak saya ditandai,” ucapnya.

Padahal, lanjut dia, sebelumnya para orang tua dipungut biaya untuk penyelenggaraan konser tersebut sekitar Rp 460.000 bulan Agustus lalu. Informasinya biaya itu untuk produksi buku tahunan dan juga pembiayaan konser dalam rangka hari jadi. “Bukan untuk biaya konser saja, tapi buat buku dan foto juga,” ucapnya.

Maka dari itu dirinya aneh ketika para orang tua diharuskan membeli tiket untuk menonton konser tersebut. Terlebih mereka ikut membiayai juga modal untuk penyelenggaraannya. “Kalau pun yang mau nonton harusnya kan gratis, kan ikut memodali,” katanya.

0 Komentar