DLH Kota Tasikmalaya Klaim Sampah TOF Tidak Signifikan

Tasikmalaya october festival, event kota tasik, peningkatan sampah
Petugas menata sampah yang masuk depo Dadaha untuk diangkut ke TPA Ciangir, Kamis (10/10/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya mengakui adanya peningkatan produksi sampah efek dari event-event Tasikmalaya October Festival (TOF). Kendati demikian volumenya tidak begitu signifikan sehingga masih bisa ditangani.

Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana menerangkan adanya event tentunya berdampak pada timbulan sampah. Termasuk di bulan oktober ini di mana pemerintah menyelenggarakan berbagai event. “Tentu kalau banyak kegiatan, sampah pun meningkat,”ungkapnya kepada Radar, Kamis (10/10/2024).

Kendati demikian, sejauh ini peningkatannya tidak terlalu signifikan karena baru beberapa event saja yang terselenggara. Seperti halnya event bazar di Dadaha yang sementara ini timbulan sampahnya tidak begitu menonjol. “Dan lonjoakannya pun paling di momen akhir pekan,” ucapnya.

Baca Juga:Soal Bayang-Bayang H Budi Budiman, Ivan Dicksan-Dede Muharam Menolak DidikteBanyak Event, Sampah Meningkat, Tasikmalaya October Festival (TOF) Perlu Konsep Ramah Lingkungan

Dengan begitu peningkatan produksi sampah di TOF sementara ini masih bisa ditangani. Yakni dengan meningkatkan intensitas pengangkutan. “Sementara yang ada event kan di Dadaha, di depo sampah dadaha juga relatif aman,” tuturnya.

Disinggung soal penerapan event ramah lingkungan dengan upaya pengurangan sampah plastik di TOF, sementara ini memang belum ada kebijakan sampai situ. Namun pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat termasuk yang mengikuti event agar bisa membatasi penggunaan kemasan plastik. “Himbauan saja, belum sampai ada kebijakan,” ucapnya.

Secara umum, edaran pembatasan penggunaan kantong plastik pun sudah disebar. Namun targetnya untuk sementara ini baru di pasar modern seperti minimarket. “Sifatnya pembatasan, bukan larangan,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Penyelamat Hidup Indonesia (LPLHI) Mugni Anwari menilai TOF memang jadi ajang mendorong ekonomi masyarakat khususnya di sektor UMKM. Namun di sisi lain, dampak timbulan sampahnya kerap tidak diperhatikan.

“Karena kalau kita lihat, event-event kita kan belum dilaksanakan dengan berbasis pelestarian lingkungan,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (8/10/2024).

Menurutnya event tahunan dalam rangka HUT Kota Tasikmalaya ini juga dievaluasi oleh Pemkot Tasikmalaya. Supaya event-event yang dilaksanakan bisa mendukung pelestarian lingkungan. “Salah satunya misal menekan penggunaan kemasan atau kantong plastik,” ujarnya.(rangga jatnika)

0 Komentar