TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam rangka menekan angka stunting di wilayah Kecamatan Manonjaya, UPTD Puskesmas Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya mengadakan program pembinaan bagi ratusan Kader Posyandu Aktif.
Kegiatan ini dilaksanakan di aula kantor Desa Pasirpanjang pada Rabu, 9 Oktober 2024, dan dihadiri oleh kader posyandu dari enam desa, yaitu Desa Pasirpanjang, Kalimanggis, Batusumur, Cihaur, Cilangkap, dan Pasirbatang.
Pembinaan ini diikuti oleh 207 kader posyandu yang bertujuan untuk memperkuat pengetahuan mereka dalam pencegahan stunting.
Baca Juga:Borong 38 Medali, Santri Pesantren Amanah Ukir Prestasi di IPSI Cup IX 2024 Kota TasikmalayaSelayang Pandang 2 Tahun Cheka Virgowansyah sebagai Penjabat Wali Kota Tasikmalaya: Dipuji dan Dibenci
Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Pemerintah Kecamatan Manonjaya, Sansan Ayif Santosa, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah proaktif yang diharapkan dapat berkontribusi besar dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Kecamatan Manonjaya.
Dia menegaskan pentingnya peningkatan pemahaman kader posyandu agar mereka bisa lebih efektif dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil dan balita terkait pencegahan stunting.
Program pencegahan ini terbagi menjadi dua wilayah. Wilayah pertama meliputi enam desa yang telah mengikuti kegiatan pembinaan,
Sementara wilayah kedua mencakup Desa Margahayu, Gunajaya, Cibeber, Manonjaya, Margaluyu, dan Kamulyan, yang akan mendapat pembinaan di waktu mendatang.
”Dengan dilaksanakan kegiatan ini diharapkan bisa menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Manonjaya,” ungka Sansan mewakili Camat Manonjaya Kadir SSos kepada Radartasik.id, Rabu, 9 Oktober 2024.
Kepala UPTD Puskesmas Manonjaya, Mia Sopiah, menjelaskan bahwa upaya ini sudah menunjukkan hasil yang positif.
Berdasarkan data, angka stunting di Kecamatan Manonjaya pada tahun 2019 tercatat sebesar 21,3 persen, namun hingga Agustus 2024, angka tersebut turun menjadi 9,5 persen.
Baca Juga:
Penurunan ini merupakan bukti nyata bahwa langkah-langkah yang diambil selama ini telah memberikan dampak yang signifikan.
Mia juga menggarisbawahi pentingnya peran semua pihak dalam melaksanakan tugas sesuai fungsinya masing-masing, terutama dalam memberdayakan masyarakat.
Pembinaan kader posyandu menjadi langkah konkret dalam mendukung penurunan angka stunting di masa mendatang, dengan harapan dapat membawa perubahan positif dalam pola pikir dan tindakan masyarakat terkait masalah ini.
”Peran kader posyandu sangat penting sebagai ujung tombak pengukuran dan pembinaan kesehatan di masyarakat,” ungkap Mia. (Radika Robi Ramdani)