TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tasikmalaya yang ke-23 tahun, sepuluh ribu perempuan bakal bersimpuh ke arah kiblat, secara berjamaah, untuk berdoa pada 26 Oktober 2024.
Kegiatan ini diinisiasi Pasundan Istri Kota Tasikmalaya, yang merupakan organisasi perempuan. Nantinya perempuan dengan anggota segala usia, mulai dari anak-anak, remaja, seorang ibu, hingga lansia. Mereka akan berkumpul di Bale Kota Tasikmalaya.
“Coba, saya ngumpulin 10 ribu itu bukan main-main. Sepuluh ribu wanita mengepung Kota Tasik untuk berdoa. Bebas (usia). Namanya awewe, wanoja, perempuan aja di Kota Tasikmalaya. Rek budak letik, rek nu kitu (semua usia boleh, red). Kalau mau berdoa, saya kasih tempat nanti di Bale Kota,” kata Ketua PASI Kota Tasikmalaya, Hj Elin Herlina MPd, Selasa 8 Oktober 2024.
Baca Juga:TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian AnggaranIvan Dicksan Sebut Petiga Idaman Pendukung Paling Solid dan Mengakar di Pilkada 2024!
Elin dan anggota Pasi menyasar para perempuan itu hingga ke tingkat RT RW di sepuluh kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya.
“Saya mau dari tingkat RT. Di tingkat RT ada pengajian. Saya sasar dengan surat. Bikin billboard yang gede-gede. Saya bikin 10 tempat ramean, kan banyak masjid agung juga berapa ribu. Kader posyadu, ah, pokoknya semua masyarakat masjid taklim. Bikin ribu-ribu surat,” terangnya.
Nantinya, sepuluh ribu perempuan itu akan mengenakan pakaian serba putih. Sebagai simbol kesucian, hingga antisipasi ditumpangu kepentingan politik.
“Semuanya penuh dengan kerudung putih. Tapi jangan, saya titip dipake kampanye, saya akan murka. Makanya semua harus baju putih. Dan ini sangat rawan sebetulnya. Ngumpul 10 ribu orang-orang itu tidak terkendali. Karena tahun politik sekarang,” tegas Elin.
Sudah dua kali digelar, Elin menyebut tahun ini enggan bekerjasama dengan pihak manapun. Khawatir disusupi mobilisasi massa politik, hingga jadi ajang kampanye terselubung.
“Tahun lalu? Rencana mau 10 ribu, tapi mungkin ada 6 ribuan. Banyak penuh. Nggak ada (bapak-bapak). Kecuali Pak PJ di depan, saya, DPRD Berapa orang, gitu. Itu impact bener, tuh. Banyak yang mau ber-collab-nya dengan kita tapi sekarang, ampun nggak mau. Rawan,” kata Elin.
Lebih lanjut, Elin menjelakan alasan memilih berdoa secara berjamaah di lapang Bale Kota Tasikmalaya, untuk mengkritik kebiasaan ‘hura-hura’ perayaan HUT kota.