Harga Kebutuhan Pokok Stabil Tapi Daya Beli Rendah, Ini Sebabnya

Kebutuhan pokok
Pedagang di Pasar Ciawitali sedang melayani pembeli, Selasa 8 Oktober 2024. (Agi sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Garut yang tidak lama lagi akan digelar tidak berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok di pasar.

Itu dikatakan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Ridwan.

Ridwan mengatakan di musim pilkada ini tidak ada kenaikan harga yang signifikan.

Baca Juga:Teror Lempar Batu Membuat Resah Warga di Kota BanjarSTISIP Bina Putera Banjar Dorong Implementasi Kesetaraan Gender

“Sejauh kami melakukan pemantauan tidak ada kenaikan yang signifikan, malah di beberapa tempat di pasar itu saya melihat ada penurunan harga seperti daging ayam,” ucapnya, Selasa 8 Oktober 2024.

Ia menyoroti rendahnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok, sehingga ini berdampak pada pendapatan para pedagang di pasaran, khususnya pasar di wilayah Kabupaten Garut.

Ridwan menyampaikan dengan kurangnya daya beli menyebabkan para pedagang harus menurunkan harganya.

“Daya beli masyarakat masih dirasakan cukup tertekan, sehingga para pedagang itu terpaksa harus menurunkan harga beberapa komoditi,” katanya.

Ia menjelaskan daya beli masyarakat memang terkait dari kasus secara global juga kenaikan mata uang dolar. Kemudian ditambah dengan masifnya impor barang, sehingga tak sedikit yang gulung tikar atau PHK.

Lebih lanjut ia menuturkan dengan adanya PHK di berbagai perusahaan tentu membuat angka pengangguran bertambah.

“Sehingga banyak di antaranya sebagian masyarakat itu mengalami penurunan daya beli karena tidak punya penghasilan,” tuturnya.

Baca Juga:Teror Ketuk Pintu di Kota Banjar Bikin Warga ResahKebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran Mendesak

Di Kabupaten Garut, kata Ridwan, ada beberapa perusahaan yang juga di antaranya ada yang sudah mulai membatasi jam kerja hanya di paruh waktu saja.

Kemudian selain itu adanya penjualan secara online menjadi salah satu faktor daya beli masyarakat yang kurang.

“Terlebih juga dengan adanya penjualan online, sehingga ada mata rantai yang terputus dengan penjualan online itu,” pungkasnya.

Sementara itu Iman, salah seorang pedagang beras di Pasar Ciawitali mengatakan daya beli masyarakat kurang meskipun harga jual dalam keadaan normal atau tidak mengalami kenaikan signifikan.

Hal itu cukup memberatkan dirinya sebagai pedagang karena pembeli khususnya di Pasar Ciawitali menurun.

“Ya daya beli mah sekarang lagi kurang ya meskipun harganya tidak naik juga apalagi mungkin kalau naik,” katanya.

0 Komentar