TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kota Tasikmalaya masih menghadapi tantangan besar dalam menyediakan infrastruktur yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Hingga tahun 2024, berbagai undang-undang dan peraturan terkait aksesibilitas belum sepenuhnya terimplementasi dengan baik.
Fasilitas umum seperti trotoar dan transportasi publik masih belum memadai, sehingga hak atas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas sering terhambat. Isu ini diharapkan bisa menjadi perhatian calon pemimpin daerah pada Pilkada 2024.
Baca Juga:TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian AnggaranIvan Dicksan Sebut Petiga Idaman Pendukung Paling Solid dan Mengakar di Pilkada 2024!
Arif (26), seorang penyandang disabilitas yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit, menyampaikan kesulitannya dalam beraktivitas di Kota Tasikmalaya.
Ia merasa bahwa fasilitas umum seperti trotoar, transportasi publik, rumah ibadah, pertokoan, dan fasilitas kesehatan belum ramah bagi penyandang disabilitas.
“Umur lima tahun, diamputasi. Sekarang umur 26, aktivitas keseharian menjahit. Untuk menggunakan kaki palsu butuh penyesuaian sih kalau yang baru-baru. Saya berterima kasih dengan bantuan ini. Kalau itu, memang ya disebut kurang sih. Kita juga memang harus membiasakan, tetapi harapannya semakin mudah bagi orang seperti kami,” ungkap Arif kepada Radar, Senin (7/10/2024).
Arif juga berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya dan calon pemimpin di Pilkada 2024 dapat lebih memperhatikan hak dan kebutuhan para penyandang disabilitas.
“Ya pemerintah, calon wali kota, kami ya tentunya mendukung mereka yang membantu kami, memperhatikan kami. Keberdayaan kami, usaha kami juga,” tambahnya.
Plt Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Wawan Gunawan, mengakui bahwa fasilitas publik bagi penyandang disabilitas masih memerlukan peningkatan.
“Jujur sebetulnya kalau dari sarana prasarana infrastruktur pelayanan, yang berkebutuhan khusus, di OPD sebetulnya, perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya,” ujarnya.
Baca Juga:Kuota Guru PPPK di Ciamis Hanya 40 OrangMAN 1 Tasikmalaya Borong Piala di Kemah Bakti Sebatalyon Kabupaten Tasikmalaya
Menurut Wawan, Kota Tasikmalaya tercatat memiliki sekitar 3.500 penyandang disabilitas, dengan kurang dari 50 persen di antaranya disebabkan oleh kecelakaan.
“Total disabilitas 3.500-an. Itupun kita akan coba update kembali, mungkin ada yang pindah atau sebagainya. Kita akan lihat segmen tingkat keparahannya. Prioritasnya seperti apa. Usia produktif, alat bantunya relatif sangat urgen dibutuhkan kami akan prioritaskan,” jelasnya.
Wawan juga menyebut bahwa Dinas Sosial lebih memilih pendekatan “jemput bola” dalam melayani penyandang disabilitas, dengan mendatangi mereka langsung di tempat tinggal.