GARUT, RADARTASIK.ID – Laga pertama Persigar U17 di kompetisi Piala Soeratin usia 17 tahun dimulai dengan menghadapi tuan rumah Ebod Jaya FC Cimahi.
Pada pertandingan yang digelar di Lapang Sepak Bola Pusdikpom Cimahi, Kota Cimahi itu dimenangkan tim kebanggan Kabupaten Garut dengan skor 4-2.
Persigar U17 bermain dengan 10 pemain sejak menit ke 20 babak pertama. Sebab satu pemainnya mendapatkan dua kartu kuning di kurun waktu yang berdekatan, yakni di menit ke 15 dan menit 20.
Baca Juga:Teror Lempar Batu Membuat Resah Warga di Kota BanjarSTISIP Bina Putera Banjar Dorong Implementasi Kesetaraan Gender
Akibat kartu merah tersebut, Persigar U17 sempat tertinggal 0-1 di babak pertama. Namun jelang turun minum berhasil menyamakan kedudukan 1-1 berkat gol yang dicetak pemain depan Persigar U17.
Memasuki babak ke 2, tim asuhan pelatih Abah Iwan langsung inisiatif meningkatkan serangan meski bermain dengan 10 pemain. Pertandingan baru berjalan 17 menit, Persigar berhasil membalikan keadaan, sehingga skor berubah menjadi 2-1.
Tak lama berselang, Persigar kembali mencetak gol lewat tendangan jarak jauh yang dilesakan pemain, sehingga kedudukan pun berubah menjadi 3-1.
Setelah unggul, para pemain Persigar bermain lebih tenang dengan kerja sama tim yang lebih solid. Tapi akhirnya berhasil memperbesar keunggulan menjadi 4-1 dari tuan rumah Ebod Jaya.
Bermain tanpa beban dan terus melancarkan serangan para pemain tidak mengendurkan serangannya. Itu membuat barisan belakang lengah, sehingga lawan bisa memperkecil jarak menjadi 4-2 melalui gol yang dicetak dari serangan balik.
Sampai peluit babak dua dibunyikan skor 4-2 tidak berubah. Dengan ini Persigar keluar sebagai pemenangnya.
Manager Persigar U17, Dede Salahudin mengatakan, pada 30 menit awal para pemain masih kebingungan dan belum terlihat menerapkan skema yang pelatih inginkan.
Baca Juga:Teror Ketuk Pintu di Kota Banjar Bikin Warga ResahKebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran Mendesak
“Semenjak gol satu satu anak anak menemukan fisik yang baik dan teknik yang mumpuni sehingga kita menguasai pertandingan,” katanya.
Ia menyampaikan di laga terakhir rencananya akan digelar di Kabupaten Garut atas permintaan dari Asprov PSSI Jawa Barat.
“Sebenarnya pertandingan tetap tuan rumah itu Ebod, dari asprov, direktur pertandingan memberi tahu bagaimana seandainya pertandingan terakhir dilaksanakan di Garut karena agar banjar lebih dekat,” ucapnya.