BANJAR, RADARTASIK.ID – Salah satu toko kelontong di lingkungan Cimenyan RT 03 RW 07, Kelurahan/Kecamatan Banjar, mengalami penipuan oleh seorang pria yang menyamar sebagai pembeli. Pelaku, yang mengenakan kaos, jaket, dan helm berwarna hitam, berpura-pura membeli makanan, minuman, dan rokok dengan mengaku sebagai bagian dari KIR Dishub Kota Banjar.
Pemilik toko, Hj. Rita, mengaku awalnya tidak mencurigai gerak-gerik pelaku karena mengira ia adalah pelanggan biasa. “Ibu sendiri yang ngaturnya (mengepak) makanan, minuman, dan rokok dalam dus di depan toko bersama pegawai. Katanya ada acara,” ujarnya pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Setelah barang selesai dikemas, Hj. Rita sempat berpesan kepada pegawainya agar tidak memberikan barang sebelum dibayar. Namun, pegawai tersebut tetap menyerahkan barang yang sudah dikemas kepada pria yang diduga pelaku, meskipun belum ada pembayaran. “Beres itu langsung masuk ke dalam toko, dan beri tahu pegawai kalau uang belum diterima jangan dulu dikasih. Baru juga bibir ini selesai ngomong malah dikasih, seolah kayak dihipnotis gitu,” tambahnya.
Baca Juga:Kuota Guru PPPK di Ciamis Hanya 40 OrangMAN 1 Tasikmalaya Borong Piala di Kemah Bakti Sebatalyon Kabupaten Tasikmalaya
Salah satu pegawai sempat mengejar pelaku yang kabur membawa dus berisi makanan, minuman, dan empat pak rokok. Kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp6,5 juta. “Sewaktu dikejar sama pegawai, dia sempat berhenti karena terhalang lampu merah. Sedangkan pria (diduga pelaku) menerobos dan kabur ke arah Cimaragas,” jelas Hj. Rita.
Atas kejadian ini, Hj Rita mengimbau kepada masyarakat, terutama pemilik toko kelontong, untuk lebih waspada dan berhati-hati. Diduga pelaku menggunakan sepeda motor matik berwarna hitam, dan saat kabur, ia terekam kamera ATCS milik Dishub Kota Banjar yang terpasang di beberapa titik pertigaan maupun perempatan jalan.
Selain itu, wajah pelaku juga terekam jelas oleh kamera CCTV yang terpasang di toko milik Hj. Rita. Kejadian tersebut terjadi sebelum waktu salat Jumat.
Kepala Dishub Kota Banjar, Asep Sutarno, membantah adanya pemesanan makanan, minuman, atau rokok dalam jumlah besar oleh pegawainya. “Kita tidak ada buat acara, terlebih tidak pernah mengutus anggota untuk belanja ke toko kelontong. Mungkin saja itu penipu, mengaku-ngaku,” tegasnya. (Anto Sugiarto)