TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Polisi masih terus melakukan pengembangan kasus ganjal ATM yang terjadi di Kecamatan Mangkubumi. 3 pelaku yang sudah diamankan mengaku baru pertama kali melakukan kejahatan dengan modus tersebut.Hal itu disampaikan
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono yang mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Kendati demikian tersangka dinilai tidak kooperatif dan mengaku baru pertama kali melakukan hal tersebut. “Pengakuannya baru pertama kali,” ungkapnya saat ekspos di Mapolres, Kamis (3/10/2024).
Kendati demikian, hasil penyelidikan sementara diketahui mereka pernah melakukan hal serupa di wilayah Garut. Pasalnya komplotan tersebut disebut merupakan kelompok yang bergerak lintas daerah dan Provinsi. “Mengakunya sekali di Tasikmalaya, tapi sebelumnya pernah melakukan di Garut,” tuturnya.
Baca Juga:Yusuf-Hendro Bicarakan Kawasan Pedestrian Jalan HZ Mustofa dan Cihideung Kota TasikmalayaCalon Wali Kota Terkaya di Pilkada Kota Tasikmalaya, Nurhayati Sebut Money Politic Pembodohan
Sebagaimana diketahui 3 Pelaku yang diamankan Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota dalam kasus ini adalah Lion Trapolta (38), Herwansyah (42) asal Lampung dan Hairul Anwar (41) dari Bogor. Kondisi mereka sudah pincang setelah diberi timah panas oleh polisi saat berupaya kabur.
AKBP Joko menyebutkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pencarian dan pengejaran untuk pelaku yang berhasil kabur. Sementara untuk pelaku yang sudah diamankan, dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian. “Ancaman hukumannya maksimal 7 tahun penjara,” terangnya.
Dari mereka polisi mengamankan dua unit mobil yakni Suzuki Ertiga dan Toyota Inova. Ditambah 9 kartu ATM dan dua pak tusuk gigi yang digunakan pelaku dalam melancarkan aksinya.Ada pun modus yang mereka gunakan yakni mencari mesin ATM yang memungkinkan, kemudian mengganjal slot kartu dengan tusuk gigi. Ketika ada warga yang ingin menggunakan mesin tersebut, otomatis kartu mereka akan sulit terbaca.
Dari situlah salah satu pelaku menghampiri korban dan berpura-pura memberikan bantuan. Secara sembunyi-sembunyi, dia menukar kartu ATM korban dengan kartu serupa yang sudah disiapkan sebelumnya.
Saat memberikan bantuan, pelaku juga memperhatikan nomor yang ditekan korban saat memasukan pin yang tentunya gagal karena kartunya sudah ditukar. Dengan begitu pelaku mendapatkan kartu ATM korban serta mengetahui pin-nya.
AKBP Joko mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa waspada supaya tidak jadi korban. Ketika memang ada masalah atau kendala saat menggunakan mesin ATM, jangan begitu saja menerima bantuan dari orang tidak dikenal. “Lebih baik minta ke petugas pengamanan atau mencari ATM yang lain,” ucapnya.(rangga jatnika)