TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketua HMI Cabang Tasikmalaya periode 2019-2020 Yoga Ahmad Fauzi menilai persoalan knalpot bising ini harus benar-benar serius disikapi oleh pemerintah daerah dan aparat kepolisian. Sehingga penanganannya tidak hanya simbolis, melainkan harus secara masif dan berkelanjutan.
Menurut Yoga, pihaknya mengapresiasi langkah dari Pemkot Tasikmalaya yang akan membentuk satgas dalam menangani knalpot bising ini. Namun, tugas dari satgas ini harus dijabarkan secara rinci seperti apa target penanganannya. “Kalau misalkan tugas dari satgas ini hanya konteks razia-razia dikhawatirkan tidak akan efektif. Artinya harus ada terobosan dan konsep yang jelas dalam menyelesaikan persoalan knalpot bising ini. Pasalnya, knalpot bising ini menyangkut orang banyak yang didominasi kaula muda,” ucapnya.
Yoga pun menyarankan pemerintah daerah dan aparat kepolisian juga bersinergi dan merangkul pihak swasta serta lembaga pendidikan dalam menyelesaikan persoalan knalpot bising ini.
Baca Juga:Aman Berkendara di Jalan Berkerikil: 5 Tips Penting untuk Hindari KecelakaanIwan-Dede: Menang, Menang, Menang, Dede Muksit Konsolidasi Kemenangan dengan Kader PAN Kabupaten Tasikmalaya
Misalnya, kata Yoga, pemerintah meminta kepada sekolah, kampus, pusat perbelanjaan atau mal ikut memerangi knalpot bising di Kota Tasikmalaya.
“Ya contoh rilnya, pihak swasta dan lembaga pendidikan tersebut bisa secara tegas tidak mengizinkan pengunjung atau siswa dan mahasiswa masuk membawa motor dengan knalpot bising. Dengan demikian, para pengguna knalpot bising ini akan merasa sempit geraknya. Sehingga dengan sendirinya mereka akan mengganti knalpotnya menjadi standar,” harapnya.
Dengan upaya tersebut, Yoga yakin persoalan knalpot bising akan tertangani dengan baik secara masif dan sistem yang jelas. Sehingga tidak terlalu fokus dalam konteks razia-razia saja.
Sebelumnya, persoalan knalpot bising di Kota Tasikmalaya ini semakin mengerikan. Bahkan sampai merenggut nyawa siswa madrasah di Jalan Mashudi Kota Tasikmalaya. (Yanggi F Irlana)