Susun Kajian Lingkungan Hidup Strategis 2025-2029, DLH Kota Tasikmalaya Mau Tambah RTH

dinas lingkungan hidup DLH
Dinas Lingkungan Hidup menyusun kajian strategis untuk RPJMD 2025-2029. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya tengah menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Langkah ini dilakukan agar pembangunan di Kota Resik tetap memperhatikan aspek lingkungan yang berkelanjutan.

Kepala DLH Kota Tasikmalaya, H Deni Diyana, menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan sejumlah strategi yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan global. Salah satunya adalah upaya menambah lahan terbuka hijau, terutama ketika terjadi pengalihfungsian lahan untuk keperluan pembangunan ekonomi.

“Contohnya kita terus menambah ruang hijau, ketika ada pengurangan lahan hijau, atau didirikan pusat perekonomian, di lokasi lain kita siapkan penambahan ruang hijau agar kestabilan lingkungan, salah satunya kebutuhan ruang terbuka hijau tetap stabil,” ungkap Deni pada Rabu (2/10/2024) di sela-sela kajian di Hotel Cordella.

Baca Juga:Kuota Guru PPPK di Ciamis Hanya 40 OrangMAN 1 Tasikmalaya Borong Piala di Kemah Bakti Sebatalyon Kabupaten Tasikmalaya

Selain itu, DLH juga menyiapkan beberapa langkah strategis lainnya untuk memastikan pembangunan tidak merusak lingkungan, melainkan berjalan selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan.

Meski secara umum kualitas udara dan air di Kota Tasikmalaya masih baik berdasarkan standar baku mutu, Deni menegaskan pentingnya terus menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan.

“Kualitas udara contohnya, indeks berada di angka 80 dalam artian masih baik. Kemudian, dalam mengantisipasi kekurangan air bersih, kita menggalakan penanaman pohon bambu dan pembebasan lahan yang berfungsi sebagai sumber resapan di samping ruang terbuka hijau,” jelasnya.

Deni berharap upaya-upaya tersebut, meskipun dilakukan secara bertahap, dapat memberikan dampak positif di masa depan. Terutama saat menghadapi musim kemarau, di mana masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih berkat pasokan cadangan air yang diperbaiki secara perlahan.

“Itu jadi konsentrasi kami, dan dalam kajian kali ini kita menghimpun juga sejumlah masukan untuk kita sinergikan dalam menjaga kelangsungan lingkungan berkelanjutan ke depan, selaras dengan rencana pembangunan daerah,” pungkasnya. (Firgiawan)

0 Komentar