Menurut Yayan, pembinaan karakter siswa menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah saat ini.
Dia mengakui bahwa sering kali apa yang diajarkan di sekolah belum tentu dapat langsung diterapkan oleh siswa di lingkungan rumah mereka.
Hal ini terutama disebabkan oleh kebebasan penggunaan gadget di rumah, yang kerap kali membuat anak-anak sulit menerapkan disiplin dan nilai-nilai yang mereka pelajari di sekolah.
Baca Juga:Peringatan Maulid di SDN Gunungpereng Kota Tasikmalaya, Teladani Akhlak Rasul untuk Bangun Generasi Cerdas76 Siswa SMK MJPS 1 Tasikmalaya Raih Beasiswa Pendidikan dari Yayasan Juang Pendidikan Swadaya
Oleh karena itu, di sekolah, pihaknya selalu menekankan pentingnya perilaku dan tutur kata yang baik, sebagai upaya untuk terus membina karakter para siswa meskipun dihadapkan pada tantangan zaman modern.
Pada kegiatan peringatan Maulid Nabi ini, terlihat antusiasme yang tinggi dari para siswa.
Mereka dengan tekun mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh penceramah, menunjukkan ketertarikan mereka untuk memahami lebih dalam mengenai kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad saw.
Hal ini memberikan harapan bahwa meskipun tantangan pembinaan karakter di era digital cukup besar, semangat anak-anak dalam belajar dan memahami agama tetap tinggi.
Peringatan Maulid Nabi di SDN Sukarindik ini menunjukkan bagaimana sekolah dapat menjadi tempat tidak hanya untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai lembaga yang membentuk karakter dan moral siswa.
Dengan memaksimalkan momen-momen peringatan keagamaan seperti ini, diharapkan siswa dapat terus belajar untuk mengaplikasikan akhlak mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam kehidupan mereka, baik di sekolah maupun di luar sekolah. (Fitriah Widayanti)