TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Padasuka, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Desa Padasuka ini dihadiri oleh puluhan wanita tani dari tiga kelompok, yaitu KWT Mekar Sari, KWT Gunung Kabuyutan, dan KWT Gunung Haji.
Para peserta menerima materi mengenai penguatan kelembagaan KWT serta budidaya tanaman pekarangan.
Baca Juga:Masjid Agung Manonjaya Diusulkan Jadi Cagar Budaya Kabupaten TasikmalayaSudah Digratiskan Kesadaran Tetap Rendah, Baru 66 Persen Kendaraan di Tasikmalaya Lakukan Uji KIR
Sekretaris Desa Padasuka, Undang Yuli, menjelaskan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan desa.
Oleh karena itu, pelatihan peningkatan kapasitas seperti ini dianggap penting untuk mendukung kelompok wanita tani dalam memperkuat ketahanan pangan lokal.
”Kami memberi motivasi bahwa dengan adanya kegiatan ini Kelompok Wanita Tani dapat mengembangkan ekonomi masyarakat yang mandiri khususnya melalui kelompok,” ujar Undang kepada Radartasik.id, Rabu, 2 Oktober 2024.
Dia juga meminta agar anggota KWT mengajak masyarakat di Desa Padasuka untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka secara optimal.
Menurut dia, pemanfaatan pekarangan tidak hanya akan membuat lingkungan lebih asri, teratur, dan nyaman, tetapi juga berfungsi sebagai sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.
Undang berharap masyarakat semakin sadar untuk mengelola pekarangan dengan menanam berbagai tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi.
Dia menekankan bahwa keberadaan KWT sangat strategis dalam meningkatkan produktivitas usaha tani di tingkat rumah tangga.
Baca Juga:KONI Kabupaten Tasikmalaya Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum Baru, Ini PersyaratannyaDatangi BKPSDM, 27 Bidan PTT Provinsi Jawa Barat Tuntut Kejelasan Status, Tak Ingin Digantung Terus
KWT diharapkan mampu berperan penting dalam meningkatkan pendapatan keluarga, memperkuat ketahanan pangan, serta menuju kesejahteraan rumah tangga petani di pedesaan.
Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman bernilai ekonomi lainnya, KWT diyakini bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi ekonomi rumah tangga petani.
”Diharapkan KWT dapat semakin memotivasi warga untuk melakukan pemanfaatan pekarangan rumah dengan sebaik-baiknya. Minimal mereka dapat meningkatkan ekonomi,” harap Undang.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Sukarame, Ai Rahmiati, yang turut memberikan penyuluhan, menjelaskan tentang berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari memanfaatkan lahan pekarangan.
Dia menuturkan bahwa dengan semangat yang ditunjukkan oleh KWT, besar harapan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan dapat meningkatkan nilai ekonomi, khususnya dalam sektor hortikultura seperti sayuran.