Selain itu, proses membatik ini memerlukan keseimbangan antara ketelitian dan fokus yang tinggi. ”Kesabaran juga dibutuhkan,” ucap Dadang.
Jenis Bambu dan Proses Anyaman
Dalam proses pembuatan batik bambu, jenis bambu yang digunakan adalah bambu tali atau bambu apus.
Setelah proses pembatikan selesai, bambu tersebut dianyam untuk dijadikan produk jadi, seperti tempat air mineral cup atau produk kerajinan lainnya.
Baca Juga:Setelah Masa Sanggah, 1.039 Pelamar CPNS di Kabupaten Tasikmalaya Dinyatakan Lulus Seleksi AdministrasiBerantas Sampah! Komunitas Clean the City Tasikmalaya Gaungkan Gerakan Bersih-Bersih Kota
Setiap tahap pengerjaan memerlukan ketelitian, terutama dalam hal merekatkan anyaman agar produk lebih kuat dan tahan lama.
Dadang menekankan pentingnya kehati-hatian selama proses ini, karena kesalahan kecil bisa berdampak pada kualitas produk akhir.
Oleh karena itu, setiap anggota kelompok diharuskan memiliki keterampilan dan ketelatenan yang tinggi dalam setiap tahapan pengerjaan.
Potensi Pasar dan Inovasi Berkelanjutan
Kelompok Bambu Raya tidak hanya berfokus pada pasar lokal, tetapi juga sedang membidik pasar luar negeri.
Menurut Dadang, selera pasar internasional berbeda dengan pasar domestik. Konsumen luar negeri cenderung lebih menyukai produk dengan warna yang lebih sederhana, sehingga kelompok ini sedang berusaha menyesuaikan produknya dengan preferensi tersebut.
Meskipun teknik batik pada bambu ini masih dalam tahap pengembangan, kelompok Bambu Raya terus berinovasi untuk menciptakan produk yang menarik dan memiliki daya saing tinggi di pasar.
Dadang menegaskan bahwa inovasi ini tidak hanya berfokus pada segi estetika, tetapi juga pada aspek fungsional dan daya tahan produk.
Baca Juga:Transformasi Digital! BPKPD Kabupaten Tasikmalaya Permudah Akses Pajak Lewat ApdolMelawan Korupsi dari Bangku Sekolah, Aktivis KMRT Mengedukasi Siswa SMA di Tasikmalaya
Dengan kombinasi antara kreativitas dan keahlian teknis, diharapkan produk batik bambu ini akan mendapatkan tempat di pasar global.
Inovasi yang dilakukan oleh pengrajin dari Kelompok Bambu Raya menunjukkan bahwa seni tradisional seperti batik dapat diterapkan pada berbagai media, termasuk bambu.
Dengan upaya yang terus-menerus dalam meningkatkan kualitas dan menciptakan produk baru, kelompok ini berpotensi besar untuk mengembangkan pasar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Tantangan dalam proses produksi diatasi dengan dedikasi, ketekunan, dan keinginan untuk belajar, yang menjadi kunci keberhasilan inovasi ini. (Radika Robi Ramdani)