Dia merasa karier para pemain muda ini dihancurkan oleh ketidakmampuan manajemen untuk memberikan arahan yang tepat.
Lebih dari itu, Alan menilai bahwa klub tidak memiliki kepemimpinan yang kuat, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Ketiadaan kapten yang berkarisma dan manajer yang mampu menginspirasi tim adalah masalah besar yang harus segera diatasi.
Baca Juga:Genoa Dibayangi Degradasi, Gilardino Ungkap Kebuntuan Tim Usai Dibantai JuventusHancurkan Genoa, Juventus Cetak Rekor Baru! Ini Rahasia Thiago Motta di Balik Pertahanan Tangguh Bianconeri
Selain itu, Alan juga mengkritik proyek renovasi stadion yang menurutnya tidak lebih dari usaha untuk menutupi kegagalan klub di lapangan.
Baginya, perbaikan stadion tidak ada artinya jika klub terus terpuruk dan tidak mampu memberikan hasil positif di lapangan.
Semua fokus, menurut Alan, seharusnya diarahkan pada perbaikan performa tim dan bukan sekadar pada penampilan fisik stadion.
Dalam pertandingan tersebut, Manchester United langsung ditekan sejak awal ketika Brennan Johnson membawa Tottenham unggul di menit ketiga setelah melakukan penetrasi brilian yang dikreasikan oleh Micky van de Ven.
Johnson kemudian memberikan umpan kepada Dejan Kulusevski untuk mencetak gol kedua, sebelum Dominic Solanke menutup kemenangan Tottenham dengan gol ketiga.
Alan juga percaya bahwa nasib Erik ten Hag sebagai manajer sudah ditentukan. Menurutnya, Ten Hag tidak memiliki koneksi yang baik dengan para pemain dan tidak menunjukkan kemampuan yang cukup untuk memimpin klub sebesar Manchester United.
Dia berpendapat bahwa klub membutuhkan manajer dengan semangat dan gairah yang besar, sesuatu yang tidak dia lihat dalam diri Ten Hag.
Baca Juga:Dusan Vlahovic Bungkam Kritikus, Tunjukkan Gestur ”Blah Blah” saat Juventus Hancurkan Genoa 3-0Bermain dengan Teman Masa Kecil, Fikayo Tomori Ungkap Energi Positif Tammy Abraham untuk Kebangkitan AC Milan
Sebagai saran, Alan merasa bahwa klub seharusnya mempertimbangkan Ruud van Nistelrooy sebagai manajer, mengingat banyaknya koneksi Belanda di klub saat ini.
Alan bahkan menyatakan bahwa ia merasa bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada Ten Hag.
Menurutnya, terlalu banyak staf yang mengandalkan teknologi seperti laptop dan data statistik, padahal yang benar-benar dibutuhkan tim adalah semangat dan motivasi.
Dia merindukan hari-hari ketika Manchester United bermain dengan penuh gairah, terlepas dari apakah mereka menang atau kalah.
Kekalahan dari Tottenham ini bukan hanya sekadar hasil buruk di atas kertas, melainkan juga simbol dari masalah yang lebih dalam di tubuh Manchester United.