TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebuah video aksi sejumlah waria di acara KPU Kota Tasikmalaya menjadi sorotan. Hal ini menimbulkan berbagai persepsi di publik karena waria tersebut berjoget-joget saat acara.
Video berdurasi 25 detik itu menampilkan beberapa waria yang sedang menari menggunakan kaos sosialisi Pilkada 2004. Diunggah oleh warganet dan beredar di media sosial dan grup whatsapp dengan persepsi seakan KPU mengadakan kegiatan yang tidak pantas. “Duh KPU Kota Tasikmalaya Menampilkan Seperti Ini…. Bagaimana pendapat anda,” tertulis di video tersebut.
Dari informasi yang dihimpun Radar, kegiatan tersebut memang merupakan agenda KPU Kota Tasikmalaya yang dilaksanakan di Hotel Santika, Sabtu (28/9/2024). Di mana KPU melakukan sosialisasi dan edukasi pemilih mengenai Pilkada kepada masyarakat.
Baca Juga:Pesan Penuh Makna Ketua DPD Gerindra Jabar H Amir Mahpud Untuk Para Anggota DPRD Soal Pemenangan Pilkada 2024Suarakan Pasangan Nomor 4 di Pilkada Jawa Barat dan Kota Tasikmalaya, Partai Gerindra Target Menang Telak
Ketua KPU Kota Tasikmalaya Asep Rismawan menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan sosialisasi kepada kepada masyarakat yang bisa dibilang termarjinalkan seperti seniman jalanan dan kelompok lainnya. Hanya saja beberapa dari peserta terdapat beberapa waria dan berjoget saat sesi ice breaking. “Kita tidak secara khusus menyosialisasikan kepada mereka (waria), karena sasaran kita adalah orang-orang yang notabene termarjinalkan dan memiliki hak suara,” ujarnya kepada Radar, Minggu (29/9/2024).
Dari kacamata KPU, siapa pun warga Kota Tasikmalaya berhak mendapatkan diberikan sosialisasi dan edukasi pemilih mengenai Pilkada. Tanpa melegitimasi atau mendukung perilaku mereka baik itu narapidana, pelaku kejahatan termasuk waria. “Tujuan kita memberikan informasi dan sosialisasi soal Pilkada,” terangnya.
Justru, kata Asep, dari sisi pemahaman mereka sangat asing dengan kontestasi pemilihan Wali Kota Tasikmalaya ini. Bahkan ada yang sampai tidak mengetahui waktu pelaksanaan Pilkada 2024. “Termasuk ada yang belum menerima informasi siapa saja calonnya, mak dari itu kita perlu memberikan mereka informasi dan edukasi,” ucapnya.
Pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tidak salah persepsi atas kegiatan yang dilaksanakannya. Pihaknya pun tidak mengetahui siapa dan apa tujuan potongan video tersebut disebarkan. “Entah apa tujuannya, yang pasti mereka (waria) hadir sebagai peserta, bukan diundang sebagai talent,” imbuhnya.