TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Euis Rokayah, seorang lansia yang tinggal di rumah tidak layak huni di RT 3 RW 11 Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, akhirnya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Pada Jumat 27 September 2024 sore, Euis menerima sejumlah bantuan yang dikirim oleh Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, termasuk paket sembako dan sebuah tempat tidur baru.
Namun, menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Kota Tasikmalaya, Nanan Sulaksana, Euis tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan program rumah tidak layak huni (rutilahu) karena status kepemilikan tanah dan rumah tersebut bukan atas nama Euis.
Baca Juga:Dua Laki-laki Diduga Berbuat Asusila di Toilet Masjid, Warga Jelat Kota Banjar Geger!Aslim dan Budi Ahdiat Jadi Ketua DPRD Kota dan Kabupaten Tasikmalaya!
Meskipun demikian, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya memutuskan untuk memberikan bantuan sementara kepada Euis.
“Kami berikan paket sembako untuk bantuan kebutuhan pangan sementara beberapa pekan,” ujar Kepala Dinas Sosial, Wawan Gunawan.
Dinsos bergerak cepat setelah mengetahui kabar tentang Euis dua hari sebelumnya, melalui proses verifikasi dan validasi identitas.
Euis, yang sehari-hari berjualan peyek, diketahui telah bercerai dan tidak memiliki keturunan. Ia berharap bisa mendapatkan rumah yang layak serta usaha untuk menopang kehidupannya sehari-hari.
Menanggapi situasi tersebut, Wawan mengatakan bahwa pihaknya sedang memproses pengajuan untuk memberikan bantuan usaha kepada Euis melalui Kementerian Sosial.
“Selanjutnya, pengajuan kebutuhan usaha yang bisa dan mampu dikerjakan oleh Ma Euis ke Kementerian Sosial dan Balai Tresna Werdha Provinsi,” jelas Wawan.
Euis sebelumnya diberitakan tinggal seorang diri di rumah milik pamannya yang jauh dari kata layak huni.
Baca Juga:Dear…Pj Wali Kota Tasikmalaya, Kemana Program Layar Kusumah? Publik Masih Butuh!Lembaga Survei Berperan Edukasi, Bukan Menggiring Industri Politik di Kota Tasikmalaya!
Rumah tersebut bahkan tidak memiliki toilet, sehingga Euis harus berjalan keluar rumah untuk mendapatkan air dan keperluan lainnya.
Kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya, Euis berharap bisa mendapatkan bantuan berupa rumah layak huni atau usaha yang dapat ia kerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (Ayu Sabrina)