TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Program Adipura, yang menjadi instrumen pengawasan kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan, kembali menjadi harapan banyak pihak, terutama petugas kebersihan Kota Tasikmalaya.
Selain menjadi ajang untuk mempertahankan kebersihan kota, Adipura juga diharapkan membawa perubahan positif bagi nasib para petugas kebersihan yang selama ini bekerja keras.
Jajang Supriatna, seorang petugas kebersihan di Jalan Pataruman, menuturkan bahwa menjaga kebersihan sudah menjadi rutinitasnya, dimulai dari matahari terbit hingga terbenam.
Baca Juga:Dua Laki-laki Diduga Berbuat Asusila di Toilet Masjid, Warga Jelat Kota Banjar Geger!Aslim dan Budi Ahdiat Jadi Ketua DPRD Kota dan Kabupaten Tasikmalaya!
Meskipun Adipura bukan hal baru baginya, Jajang berharap agar setiap penyelenggaraan ajang bergengsi tersebut membawa dampak yang lebih baik, terutama soal kesejahteraan petugas kebersihan.
“Iya harus lebih ekstra untuk sekarang (kerja). Pasti menang lah (Adipura) mudah-mudahan. Kami ya ingin ditingkatkan upahnya, kalau bisa lebih dari UMR. Kalau pekerja mah yang penting kerja saja, tahun kemaren juga pas menang nggak dapet hadiah,” ujar Jajang kepada Radartasik.id, Minggu 29 September 2024.
Senada dengan Jajang, Ade Jam’an, petugas angkut sampah di Cieunteung, juga menyampaikan harapannya terkait kesejahteraannya.
Ia berharap agar kesempatan untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) segera datang, mengingat ini adalah kesempatan terakhir bagi non-ASN pada 2024.
“Kalau dari saya mah itu pengangkatan PPPK-nya dipercepat begitu. Kan sekarang sudah masuk database, mudah-mudahan mah tahun ini bisa ada keputusan. Dan kalau Kota Tasik itu pasti dapet Adipura lagi,” katanya.
Seorang petugas kebersihan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kompleks Dadaha juga menyoroti minimnya apresiasi yang mereka terima saat Kota Tasikmalaya meraih penghargaan Adipura. Ia menuturkan bahwa upah yang diterima masih jauh dari memadai dan tidak ada peningkatan selama tiga tahun terakhir.
“Kalau menang penghargaan, paling cuman ucapan terima kasih. Paling yang liburan mah itu para elitenya, kalau kita mah hadiahnya itu ‘tetap tingkatkan’ (kerja). Kita digaji harian 80 ribu, sudah tiga tahun belum ada kenaikan untuk bayaran. Dibayarnya per bulan dan ada wajib libur dua kali,” ujarnya.
Baca Juga:Dear…Pj Wali Kota Tasikmalaya, Kemana Program Layar Kusumah? Publik Masih Butuh!Lembaga Survei Berperan Edukasi, Bukan Menggiring Industri Politik di Kota Tasikmalaya!
Harapan agar layanan kebersihan di Kota Tasikmalaya terus ditingkatkan juga datang dari warga. Yulianti, warga Pasar Kidul, menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya.