“Ini yang seharusnya dipahami lebih detail dan dijalankan sebagai tugas dan fungsinya, karena ketika berbicara dinas sosial, sudah sejauh mana para pegawai menerapkan jiwa sosialnya untuk masyarakat sebagai ajang jembatan untuk melayani masyarakat,” jelasnya.
Dikri juga menilai bahwa eksistensi Dinas Sosial saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis, terutama setelah pergantian kepala dinas kepada Plt Wawan Gunawan. Menurutnya, program Layar Kusumah yang sebelumnya memberikan layanan antar jemput ke fasilitas kesehatan untuk masyarakat kini tidak dijalankan sebagaimana mestinya.
“Tetapi pada faktanya ketika dipimpin oleh Wagun, program itu tidak dijalankan sebagaimana mestinya, malah yang ada di terlantarkan dan tidak dilanjutkan,” tegasnya.
Baca Juga:Dear…Pj Wali Kota Tasikmalaya, Kemana Program Layar Kusumah? Publik Masih Butuh!Lembaga Survei Berperan Edukasi, Bukan Menggiring Industri Politik di Kota Tasikmalaya!
Ia mengkritik kurangnya respons dari pemerintah ketika masyarakat membutuhkan layanan tersebut. “Seolah-olah pemerintah menelantarkan masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.
Dikri menambahkan bahwa Wawan Gunawan, yang menjabat ganda, seharusnya fokus pada satu jabatan untuk meningkatkan kinerjanya.
“Ya memang melihat kesibukannya, Wagun ini adalah seorang yang double jabatan. Kalau pun memang dia terpilih sebagai Plt, otomatis kinerjanya tidak bisa diragukan, tapi malah sebaliknya sangat meragukan ketika diberikan double jabatan dan patut dipertimbangkan kembali,” ujarnya.
Dia meminta agar Penjabat Wali Kota Tasikmalaya meninjau kembali posisi jabatan yang rangkap, termasuk jabatan Kepala Bagian Pemerintahan Setda dan Plt Kepala Dinas Sosial.
“Kalaupun misalkan tidak becus dalam memenejerialisasi sekaligus dua jabatan, mundur saja tinggalkan jabatan sebagai Plt Kadis dan ganti dengan yang baru agar Dinsos bisa lebih fokus menjalankan program-programnya yang sudah jelas berdampak kepada masyarakat dan membantu masyarakat Kota Tasikmalaya,” tegasnya. (Firgiawan)