CIAMIS, RADARTASIK.ID – Desa Sukamaju di Kecamatan Cihaurbeuti kembali mengalami bencana alam tanah longsor pada Tembok Penahan Tanah (TPT) setelah hujan deras mengguyur wilayah Ciamis pada Rabu, 25 September 2024, dari sore hingga malam hari.
Akibat bencana tersebut, empat kepala keluarga dengan total 13 orang terpaksa mengungsi di rumah kerabat mereka di Dusun Sukamaju RT 06/RW 02 dan RT 08/RW 03, karena rumah mereka terancam oleh material longsoran.
“Hingga Jumat ini, 13 orang dari 4 KK masih mengungsi di rumah kerabat. Karena cuaca tiap malam hujan, kami khawatir ada longsor susulan,” ujar Kaur Umum Desa Sukamaju Misbah Solehudin kepada Radar, Jumat (27/9/2024).
Baca Juga:Dear…Pj Wali Kota Tasikmalaya, Kemana Program Layar Kusumah? Publik Masih Butuh!Lembaga Survei Berperan Edukasi, Bukan Menggiring Industri Politik di Kota Tasikmalaya!
Lebih lanjut, Misbah menjelaskan bahwa tanah longsor tersebut menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian, kolam perikanan, serta tiga bangunan rumah.
“Akibat TPT longsor ini, lahan pertanian sawah dan kolam tertimbun, serta beberapa rumahnya terancam. Namun, tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka,” tambahnya.
Perlu dicatat bahwa tanah longsor kali ini terjadi di lokasi yang berbeda dibandingkan dengan peristiwa serupa yang terjadi pada April 2024 lalu, menurut kajian Badan Geologi Bandung.
“Tanah longsor sekarang berbeda dari beberapa bulan lalu. Namun, dari yang retakan kemarin, jaraknya kurang lebih 30 meter,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, menyampaikan bahwa setelah bencana longsor di Sukamaju terjadi, petugas Pusdalops BPBD Ciamis bersama warga, aparat setempat, dan para relawan telah bergerak cepat untuk membersihkan material longsor.
“Kami juga melakukan asesmen kerusakan dan menyalurkan bantuan darurat kepada keluarga terdampak,” ujarnya. (Fatkhur Rizqi)