Namun, berdasarkan hasil pengukuran langsung terhadap balita yang ada di Kabupaten Garut pada bulan Juni 2024 melalui aplikasi Sigizi Terpadu (e-PPGBM), prevalensi stunting di wilayah tersebut menunjukkan angka yang lebih rendah, yaitu 11,39 persen.
Leli berharap bahwa hasil survei SSGI tahun 2024 tidak jauh berbeda dengan angka yang diperoleh dari pengukuran lapangan yang dilakukan pihaknya.
Dia optimis pelaksanaan survei akan memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat menjadi acuan untuk pengambilan kebijakan lebih lanjut dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.
Baca Juga:Polisi Siaga 24 Jam Amankan Gudang Logistik Pilkada Kabupaten GarutPelaku Belum Terungkap, Bayi Perempuan yang Dibuang di Kabupaten Garut Akan Diserahkan ke Dinsos Jabar
Dengan pelaksanaan survei yang terkoordinasi dan terverifikasi, diharapkan Kabupaten Garut dapat terus memantau dan mengendalikan prevalensi stunting sehingga target penurunan angka stunting secara nasional dapat tercapai sesuai dengan harapan pemerintah pusat dan daerah. (Agi Sugiana)