“Dulu begitu mudah akses ini, karena layanan gratis tanpa ada biaya antar jemput. Bahkan jam berapa pun tim Dinsos dulu selalu sigap. Sekarang kepala dinas pelaksana tugas jadi lelet,” keluhnya kepada Radar, Rabu 25 September 2024.
Asih Kurniasari (37), warga Sukamanah Kecamatan Cipedes mengakui orang tuanya pernah mengakses bantuan pemerintah itu pada 2022 silam.
Saat itu ia tak bisa mengantar ke rumah sakit namun dijemput langsung oleh tim dari Dinsos.
Baca Juga:Dear…Pj Wali Kota Tasikmalaya, Kemana Program Layar Kusumah? Publik Masih Butuh!Lembaga Survei Berperan Edukasi, Bukan Menggiring Industri Politik di Kota Tasikmalaya!
“Sekarang apa masih ada ya layanan ini? Terkesan orang tidak tahu dan kemarin ada yang mencoba juga, kita lewat kelurahan atau kecamatan katanya sulit dan akhirnya difasilitasi oleh pihak pemerintah setempat gunakan ambulan puskesmas,” kata dia.
Terpisah, anggota DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan mengakui Layar Kusumah pernah hits di era-nya. Hal itu membantu sekali dalam merespons warga kesulitan untuk berangkat atau pulang dari dan menuju rumah sakit.
“Padahal itu bagus, kenapa tidak ditingkatkan atau bahkan dikembangkan. Sebab, di lapangan sangat membantu warga khususnya yang akses ke tempat terpencil atau pinggiran dan di jam sulit kendaraan umum,” ungkapnya.
Mantan wakil ketua Komisi IV itu menyayangkan program yang sudah baik seakan tidak dilanjutkan oleh dinas. Malah fokus menggarap program-program baru yang cenderung populis.
“Kita juga pernah memfasilitasi warga membutuhkan, ternyata banyak alasannya. Ada ambulans tidak ada, mobil terbatas dan ketika jam malam seolah tidak lagi memberi layanan,” kata dia. (Igi/K31)