Mengenang ‘September Hitam’: Deretan Peristiwa Tragis yang Menorehkan Luka dalam Sejarah Bangsa Indonesia

september hitam
Mahasiswa mementaskan parade puisi perlawanan dalam refleksi September Hitam di Lapangan Unsil Tasikmalaya, pada 24 September 2024, Selasa malam. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bulan September dikenal sebagai bulan yang penuh kenangan kelam dalam sejarah Indonesia. Berbagai peristiwa tragis, terutama yang berkaitan dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), terjadi pada bulan ini dan meninggalkan luka yang mendalam bagi bangsa.

Salah satu peristiwa paling terkenal adalah Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI, dimana 6 jenderal dan 1 perwira TNI dibunuh di Lubang Buaya, Jakarta.

Peristiwa ini memicu pergolakan politik yang besar dan menandai awal kebangkitan Soeharto ke tampuk kekuasaan.

Baca Juga:Dear…Pj Wali Kota Tasikmalaya, Kemana Program Layar Kusumah? Publik Masih Butuh!Lembaga Survei Berperan Edukasi, Bukan Menggiring Industri Politik di Kota Tasikmalaya!

Selain itu, tragedi ini juga diikuti dengan pembunuhan massal terhadap orang-orang yang diduga terlibat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hingga kini, peristiwa tersebut tetap menjadi topik sensitif dan menimbulkan berbagai kontroversi dalam sejarah nasional.

Tak hanya G30S, September juga diingat sebagai ‘bulan kelam’ ketika aktivis HAM, Munir Said Thalib, meninggal dunia.

Munir, yang dikenal vokal dalam mengkritik kebijakan pemerintah, tewas dalam perjalanan dari Jakarta ke Amsterdam pada 7 September 2004. Hasil otopsi menunjukkan Munir meninggal akibat racun arsenik.

Meskipun beberapa pihak telah diadili, kasus kematiannya tetap menjadi misteri dan belum sepenuhnya terungkap, menyisakan tanda tanya besar tentang keterlibatan aktor-aktor tertentu.

Kemudian, ada juga kasus yang menyoroti perjuangan aktivis lingkungan. Salim Kancil, seorang aktivis yang menentang tambang pasir ilegal di Selo Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, tewas dibunuh secara sadis pada 26 September 2015.

Pembunuhan brutal ini mengejutkan publik dan mendapat kecaman luas, menunjukkan betapa berbahayanya memperjuangkan lingkungan di Indonesia.

Baca Juga:Pengungkapan TPPU Narkoba Rp 2,1 Triliun: Bandar Kendalikan Jaringan dari Balik Jeruji, Polri Sita Aset MewahJurnalis Radar Tasikmalaya Beri Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar pada Kegiatan Pers Mahasiswa Unsil

Pada bulan yang sama, sejarah Indonesia juga mencatat Tragedi Tanjung Priok yang terjadi pada 12 September 1984.

Puluhan orang tewas ketika aparat keamanan menindak tegas para demonstran Muslim di Tanjung Priok, Jakarta.

Aksi demonstrasi ini dipicu oleh ketegangan akibat dugaan penistaan agama. Hingga kini, tragedi ini masih dikenang sebagai salah satu pelanggaran HAM berat di era Orde Baru.

Selain itu, September 1999 juga menjadi saksi dari Kerusuhan Ambon, konflik berkepanjangan antara komunitas Muslim dan Kristen di Maluku yang menyebabkan ribuan korban jiwa.

0 Komentar