Antisipasi Bencana Alam, Ini yang Dilakukan Petugas Lapas Banjar

simulasi evakuasi bencana
Sejumlah narapindana berlari keluar tahanan dan berkumpul di lapangan saat simulasi evakuasi bencana alam di Lapas Kelas IIB Banjar pada Kamis 26 September 2024. (Anto Sugiarto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja, sejumlah petugas dari Lapas Klas IIB Banjar mengikuti simulasi penanganan kebencanaan. Kegiatan ini dilakukan menyusul prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai kemungkinan gempa Megatrust.

Kepala Lapas Banjar, Amico Balalembang, menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar.

“Menurut hemat kami ini sangat penting bagi petugas Lapas, sebagai antisipasi jika terjadi bencana alam maupun non-alam sehingga bisa waspada,” ujarnya pada Kamis, 26 September 2024.

Baca Juga:Dear…Pj Wali Kota Tasikmalaya, Kemana Program Layar Kusumah? Publik Masih Butuh!Lembaga Survei Berperan Edukasi, Bukan Menggiring Industri Politik di Kota Tasikmalaya!

Amico menekankan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, BMKG telah memprediksi adanya potensi gempa Megatrust, yang memerlukan respon yang baik dan bijak.

“Ketika bencana alam terjadi, petugas sudah melakukan kesiapsigaan dengan mempersiapkan segala sesuatunya sebelum terjadi bencana,” tambahnya.

Dalam simulasi ini, petugas juga diajarkan cara evakuasi warga binaan di dalam blok saat bencana alam terjadi. Mengingat saat ini terdapat 329 warga binaan yang tersebar di beberapa blok, pemahaman teknik penanganan dan evakuasi menjadi sangat penting.

Ketika bencana alam terjadi, Lapas Banjar telah menyiapkan titik kumpul di sebidang tanah kosong yang datar untuk tempat evakuasi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Banjar, Wawan Setiawan, menambahkan bahwa simulasi ini merupakan bentuk sinergitas dengan Lapas dalam menghadapi bencana alam.

“Kami (BPBD) memberikan gambaran penanganan hingga cara evakuasi ketika terjadi bencana alam. Salah satunya tidak panik,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, BPBD menerjunkan 15 personel ditambah petugas Damkar, karena ada juga penanganan non-kebencanaan yang harus dipahami oleh petugas Lapas.

Baca Juga:Pengungkapan TPPU Narkoba Rp 2,1 Triliun: Bandar Kendalikan Jaringan dari Balik Jeruji, Polri Sita Aset MewahJurnalis Radar Tasikmalaya Beri Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar pada Kegiatan Pers Mahasiswa Unsil

Wawan menjelaskan alur penanganan saat terjadi gempa bumi. Pertama, pimpinan atau petugas membunyikan lonceng atau alarm. Kedua, petugas blok membunyikan lonceng beberapa menit. Ketiga, petugas blok mengarahkan evakuasi warga binaan ke titik kumpul.

Keempat, petugas jaga blok mendata warga binaan. Kelima, petugas jaga melaporkan kondisi warga binaan ke pimpinan tertinggi. Keenam, pimpinan mengevaluasi dan memutuskan kondisi aman untuk kembali ke dalam blok dengan teratur.

0 Komentar