Dia juga menekankan pentingnya periode brooding dalam siklus produksi ayam, karena pada tahap ini, ayam belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, sehingga efisiensi pakan dan pengaturan tubuh masih belum optimal.
Roni juga membahas mengenai perilaku ayam, yang ia sebut sebagai ”psikologi ayam”. Menurutnya, ayam lebih cerdas dan kompleks daripada yang selama ini diketahui, dan bahkan memiliki bahasa serta persepsi yang serupa dengan manusia.
Oleh karena itu, peternak perlu memahami lebih baik mengenai perilaku unggas untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ternak mereka.
Baca Juga:Efisiensi 50 Persen dengan Teknologi! Begini Cara Polbangtan Kementan dan Indramayu Modernisasi PertanianDeklarasi Stylo Club Bandung, Membangun Keluarga Baru di Dunia Motor
Debby Fadhilah Fazra, yang bertindak sebagai moderator dan Ketua Program Studi Kesehatan Hewan, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan para peserta dalam mengelola peternakan unggas dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan, terutama di tengah tantangan perubahan cuaca ekstrem.
Acara ini dihadiri oleh 150 peserta secara langsung di aula dan 62 peserta secara daring. Partisipasi yang melibatkan mahasiswa, dosen, serta pelaku peternakan dari seluruh Indonesia ini menunjukkan besarnya minat untuk menghadapi tantangan sektor peternakan dengan strategi yang inovatif dan berbasis pada gabungan metode konvensional dan modern.
Dengan kombinasi pendekatan yang adaptif, diharapkan sektor peternakan unggas di Indonesia mampu menghadapi perubahan iklim yang kian ekstrem dan tetap produktif serta berkelanjutan.
Polbangtan Bogor berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa dan pelaku usaha dalam sektor ini, guna memajukan peternakan nasional. (mul)