Tedi menekankan bahwa tindakan mobilisasi siswa seperti ini sangat merusak kesadaran politik generasi muda yang seharusnya menjadi aset bangsa.
Alih-alih memperkenalkan politik yang sehat dan beretika, tindakan ini justru mengajarkan manipulasi dan ketidakjujuran kepada generasi muda.
”Kami sangat mengkhawatirkan dampak jangka panjang yang akan merusak mentalitas politik generasi muda yang diharapkan menjadi penerus cita-cita bangsa,” ungkap Tedi.
Baca Juga:Inter Milan Catat Peningkatan Pendapatan dan Pengurangan Kerugian pada Laporan Keuangan 2023-24Tak Seindah Odegaard, Anak Zinedine Zidane Pilih Pensiun Setelah Setahun Tanpa Klub
Kasus ini tengah dalam proses penelusuran lebih lanjut oleh Bawaslu, dan diharapkan hasil investigasi akan memberikan kejelasan atas dugaan pelanggaran tersebut.
Semua pihak diimbau untuk menjaga integritas dan netralitas dalam proses demokrasi, terutama ketika melibatkan generasi muda yang masih dalam tahap awal memahami dunia politik. (Deni Nurdiansah)