TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus pelajar madrasah yang meninggal di Jalan Letjen Mashudi, Ghazwan Ghaizan sudah mengalami perkembangan di kepolisian. Kendati demikian, polisi masih belum belum bisa banyak memberikan penjelasan karena penyelidikan belum selesai.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Namun pihaknya belum bisa banyak berbicara terkait detail penyelidikan yang sedang berjalan. “Sekarang masih penyelidikan nanti untuk perkembangan akan kita sampaikan,” ungkapnya.
Disinggung mengenai dugaan penganiayaan yang banyak diasumsikan publik, pihaknya juga belum bisa memberikan penegasan. Pihaknya pun berupaya dan berharap kasus tersebut bisa segera terungkap secara tuntas. “Mudah-mudahan kita pun bisa memberikan titik terang dalam kasus tersebut,” katanya.
Baca Juga:Tekan Angka Kejahatan Jalanan di Tasikmalaya, Polres dan Forsil Bakal Kolaborasi Jaga KamtibmasGuru Madrasah Ikut Terusik, Kasus Siswa Meninggal Karena Dugaan Korban Geng Motor Harus Diusut
Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kita Ipda Jajang Kurniawan menambahkan bahwa penyidik sudah mengamankan belasan remaja sebagai saksi. Hal ini sebagai upaya pendalaman dari penyidik guna mengungkap kasus dugaan penganiayaan tersebut. “Ada 14 saksi yang diperiksa penyidik,” terangnya.
Disinggung dari mereka ada terduga pelaku, Jajang belum bisa menyimpulkan karena Sat Reskrim belum melakukan penetapan tersangka. “Kami masih menunggu hasil penyidikan dari Sat Reskrim, Insyaallah ada titik terang,” ucapnya.
Sejak awal, asumsi publik sudah mengarah pada dugaan tindak pidana penganiayaan di mana Ghazwan meninggal karena menjadi korban geng motor. Polisi pun sudah melakukan autopsi terhadap jenazah untuk mengetahui penyebab kematian korban. Proses ini biasanya dilakukan kepolisian untuk kasus-kasus pembunuhan.
Bahkan, beredar juga informasi di media sosial dan grup whatsapp yang menyebutkan polisi sudah mengamankan para pelaku. Di mana disebutkan pelaku pembacokan 12 orang sudah tertangkap. Kendati demikian kepolisian belum bisa mengonfirmasi hal tersebut.
Sebagaimana diketahui, Ghazwan Ghaisan mengalami insiden tragis di Jalan Mashudi dekat Perum Garuda Mas pada Minggu dini hari (22/9/2024). Siswa madrasah yang juga atlet sepak bola junior tersebut meninggal dengan kondisi kepala yang sudah rusak.
Sebelumnya, Ketua Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Kota Tasikmalaya Asep Rizal Asyari ikut berduka atas meninggalnya seorang pelajar MTs dengan cara yang tragis. Mengingat ada dugaan penganiayaan menurutnya polisi harus segera memastikan kebenaran atas asumsi publik tersebut meminta kepolisian bisa segera memastikannya. “Dugaan publik kan ada indikasi penganiayaan, polisi harus bisa memastikan itu betul atau tidak,” ungkapnya.